Cari Tahu Cara Membuat Tujuan Pembelajaran yang Efektif dengan 5 SMART!
Tahukah Anda kalau belajar juga memiliki tujuan? Sebelum mulai belajar, kita perlu untuk menentukan apa tujuan yang akan dicapai jika kita menyelesaikan belajar tersebut pada akhirnya.
Tujuan pembelajaran merupakan alat penting untuk mengukur keberhasilan program pendidikan dan pembelajaran. Tujuan memastikan bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang sama dalam hal belajar, memahami, dan menguasai topik tertentu. Penting untuk memiliki tujuan pembelajaran yang jelas untuk memastikan bahwa suatu pembelajaran disesuaikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Memiliki tujuan yang terukur dan dapat dicapai dapat membantu pendidik menjangkau siswa mereka dengan lebih baik dan memastikan bahwa program tersebut berhasil.
Pengertian Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang menentukan tujuan yang diharapkan dari kurikulum, course, pelajaran atau kegiatan dalam hal keterampilan atau pengetahuan yang dapat dibuktikan yang akan diperoleh peserta didik sebagai hasil pembelajaran.
Tujuan pembelajaran biasanya ditulis oleh pendidik atau pengembang kurikulum dan menjelaskan tujuan yang dimaksudkan, apa yang harus dipelajari peserta didik sebagai hasilnya, dan bagaimana hal itu akan diukur. Ketika ditulis secara efektif, tujuan pembelajaran dengan jelas menguraikan tujuan pendidikan untuk guru dan peserta didik.
Tujuan pembelajaran harus spesifik agar dapat mengukur keberhasilan peserta didik secara akurat. Misalnya, “peserta didik mampu memahami Romeo and Juliet karya Shakespeare” terlalu luas, namun, “peserta didik mampu menjelaskan tema cerita dalam Romeo and Juliet” adalah tujuan pembelajaran yang tepat karena menggambarkan hasil yang terukur. Tujuan pembelajaran biasanya mencakup kriteria terukur seperti pengetahuan, keterampilan, sikap atau nilai yang harus dicapai pada akhir periode yang ditentukan.
Semua tujuan pembelajaran yang efektif mencakup tiga komponen: kondisi (keadaan atau tindakan apa), perilaku (aktivitas apa), dan kriteria (seberapa berhasil). Hal ini akan membantu memastikan bahwa semua yang terlibat memahami apa yang diharapkan dari pengalaman instruksional.
Secara umum, tujuan pembelajaran itu harus terukur dan dapat dicapai. Tujuan yang dibuat dengan baik harus memberikan gambaran tentang bagaimana seorang peserta didik akan menunjukkan penguasaan atas materi yang diajarkan, seperti menyelesaikan tugas atau lulus ujian. Selain itu, perlu juga memasukkan kriteria keberhasilan yang dapat diukur dan menunjukkan jenis penilaian apa yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan peserta didik. Dengan mengomunikasikan ekspektasi secara jelas di awal, guru dapat memastikan bahwa peserta didik mereka lebih siap untuk berhasil dalam tugas mereka.
Tujuan Pembelajaran yang Efektif
Tujuan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik, menggambarkan apa yang peserta didik harus capai sebagai hasil dari proses pembelajaran. Untuk memastikan tujuan Anda berfokus pada peserta didik, akan sangat membantu untuk mengawali penulisan tujuan pembelajaran Anda dengan kalimat ini: “Setelah berhasil menyelesaikan course/modul/unit ini, peserta didik akan mampu/dapat ____.”
Untuk memberi peserta didik pemahaman yang jelas tentang arah tujuan mereka, tujuan pembelajaran yang ditulis dengan baik harus spesifik (Specific), terukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), berorientasi pada hasil (Result-oriented), dan terikat waktu (Time-bound), atau bisa dikenal dengan sebutan SMART.
Specific (Spesifik)
Tujuan pembelajaran yang baik memecah topik yang luas menjadi komponen-komponen yang dapat dikelola dan diatur, dan tujuan ditulis secara jelas tentang hasil yang diinginkan terkait dengan komponen-komponen ini.
Measurable (Terukur)
Sebagai pedoman evaluasi, tujuan pembelajaran harus membantu instruktur memutuskan seberapa baik peserta didik mencapai pembelajaran yang diinginkan. Banyak dari apa yang peserta didik dapatkan dari kelas terjadi di dalam atau tidak terlihat – peserta didik dapat menyesuaikan perspektif mereka, mengubah sikap mereka, dan mendapatkan pengetahuan baru. Tetapi karena instruktur tidak memiliki cara untuk secara langsung mengamati proses internal pikiran peserta didik, mereka harus bergantung pada indikator eksternal (apa yang dikatakan atau dilakukan peserta didik) untuk mengevaluasi kemajuan peserta didik tersebut.
Untuk alasan ini, seorang instruktur tidak dapat menilai kemajuan berdasarkan apa yang “dipelajari”, “dipahami”, “diketahui”, atau “dirasakan” oleh peserta didik. Dengan demikian tujuan pembelajaran perlu menghadapi perubahan-perubahan yang dapat diamati dan diukur. Sebagai contoh, menggunakan kata “menjelaskan” dan “memberikan contoh” adalah indikator yang terukur dan dapat diamati.
Achievable (dapat dicapai)
Mengingat sumber daya, kerangka waktu, latar belakang, dan kesiapan peserta didik, tujuan harus dapat dicapai. Tingkat kognitif dari tujuan pembelajaran harus sesuai dengan tingkat course dan tingkat peserta didik (misalnya: course tingkat mahasiswa baru dibandingkan dengan course tingkat pascasarjana).
Result-oriented (Berorientasi pada hasil)
Tujuan harus berfokus pada hasil, bukan pada proses atau aktivitas yang akan diselesaikan peserta didik (misalnya, menulis makalah atau mengikuti ujian). Tujuan pembelajaran yang baik akan menggambarkan hasil; pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang harus diperoleh peserta didik dalam konteks pengamatan guru atau instruktur.
Time-bound (Batas waktu)
Nyatakan dengan jelas garis waktu jika berlaku. Ini dapat membantu Anda memutuskan seberapa baik peserta didik harus tampil untuk dianggap kompeten. Peserta didik perlu tahu bahwa di akhir periode atau waktu yg ditentukan, mereka memiliki tujuan untuk menguasai keterampilan atau kompetensi yang telah ditentukan.
Baca juga: Model ADDIE: Cara Mengoptimalkan Pembelajaran dengan 5 Elemen
Komponen Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan salah satu bagian terpenting dari rencana pembelajaran yang lengkap. Sebagian besar tujuan pembelajaran dimulai dengan variasi SWBAT (Students Will Be Able To…) atau “Peserta didik akan mampu…)”, diikuti dengan bahasa yang jelas dan terukur. Tujuan yang ditulis dengan baik harus melukiskan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dilihat oleh guru atau pengamat di kelas Anda.
Tujuan yang berkualitas meliputi empat unsur. Tujuan-tujuan ini adalah dasar dari rencana pembelajaran Anda, termasuk konteks pelajaran, prosedur, dan penilaian.
1. Apa yang Dapat Dilakukan Peserta Didik
Bagaimana pelajaran ini akan meningkatkan pendidikan peserta didik? Dengan menggunakan kata kerja yang kuat dan spesifik, Anda akan menjelaskan keterampilan apa yang dapat ditunjukkan oleh peserta didik Anda dan tingkat pengetahuan apa yang akan mereka capai. Perhatikan bahwa kata-kata tindakan seperti “menulis”, “menggambar”, atau “menyajikan” bukanlah keterampilan yang Anda nilai.
Contoh: Peserta didik mampu mengidentifikasi persegi.
2. Bagaimana Peserta Didik akan Membuktikan Pembelajaran Mereka
Jika seseorang masuk ke kelas Anda, bagaimana mereka bisa mengatakan bahwa peserta didik sedang belajar? Gunakan tindakan khusus di sini, seperti “menulis paragraf pengantar”, yang berbeda dari keterampilan yang Anda nilai.
Contoh: Peserta didik akan mampu mengidentifikasi persegi dengan memilih kertas persegi dari pilihan bentuk 2D lainnya.
3. Konteks Pembelajaran
Apa yang akan diberikan pelajaran Anda yang dapat dibangun oleh peserta didik? Dengan kata lain, Anda harus menjelaskan konteks di mana peserta didik akan dapat mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.
Contoh: Setelah pelajaran tentang ciri-ciri persegi, peserta didik akan mampu mengidentifikasi persegi dengan memilih kertas persegi dari pilihan bentuk 2D lainnya.
4. Kriteria Pencapaian Kompetensi
Bagaimana Anda tahu bahwa seorang peserta didik telah mencapai tujuan mereka? Sertakan kriteria khusus yang akan menunjukkan seberapa baik seorang peserta didik telah memahami keterampilan atau konsep.
Contoh: Setelah pelajaran tentang ciri-ciri persegi, peserta didik akan dapat mengidentifikasi persegi dengan memilih kertas persegi dengan benar dari pilihan bentuk 2D lainnya setidaknya 3 dari 5 kali.
Contoh Tujuan Pembelajaran
Berikut adalah beberapa contoh penulisan tujuan pembelajaran:
Setelah menyelesaikan unit pertumbuhan dan perkembangan tanaman peserta didik akan dapat:
- Membuat daftar lima hewan mamalia yang hidup di darat.
- Menjelaskan ciri-ciri umum hewan mamalia yang hidup di darat.
- Menggambarkan contoh rantai makanan di hutan.
Mudah untuk mengukur setiap tujuan
Tujuan terukur ini dapat digunakan sebagai dasar penilaian Anda atau jenis penilaian peserta didik. Misalnya, berdasarkan tujuan pembelajaran pertama di atas, jika seorang peserta didik mampu menyebutkan semua 5 hewan mamalia yang hidup di darat, mereka mendapat 100% untuk tugas tersebut. Jika mereka hanya dapat menyebutkan 4 hewan mamalia yang hidup di darat, maka mereka mendapat 90%, dan seterusnya.
Tips Menulis Tujuan Pembelajaran
Dalam menulis tujuan pembelajaran, ingatlah beberapa petunjuk kunci ini:
- Gunakan kata kerja yang umum untuk keterampilan akademis yang kuat. Sebagai contoh, hindari menggunakan kata “mengerti” pada tujuan Anda. Anda bisa menggantinya dengan kata “mengidentifikasi” sehingga lebih dapat terukur tujuannya.
- Ingatlah bahwa jika peserta didik Anda telah memperoleh atau memperdalam satu keterampilan di akhir pelajaran Anda, itu sudah berhasil.
- Tulis penilaian pembelajaran Anda segera setelah tujuan Anda, dan gunakan kata-kata yang sama. Penilaian Anda akan memberi tahu Anda apakah harapan dalam tujuan Anda terpenuhi.
- Temukan kata kerja di Taksonomi Bloom. Jika tidak ada, ubah tujuan Anda. Jika ada, lihat apakah Anda dapat menaikkannya ke satu tingkat kerumitan yang lebih tinggi.
- “Melengkapi lembar kerja” adalah penilaian, bukan tujuan. Pikirkan tentang keterampilan apa yang peserta didik Anda tunjukkan saat mereka menyelesaikan lembar kerja.
- Tetap sederhana, tidak setiap tujuan harus rumit. Pembelajaran Anda bahkan mungkin lebih baik jika tidak rumit dan mudah dilakukan atau dipahami bagi peserta didik.
- Bagikan tujuan pembelajaran dengan kelas Anda dalam format “Saya akan mampu/dapat…”. Peserta didik berpartisipasi dalam pembelajaran mereka sendiri adalah keterampilan penting itu sendiri!
Kesimpulan
Tujuan pembelajaran memberikan cara untuk mengukur keberhasilan pengalaman belajar. Ini memungkinkan pendidik untuk menilai kemajuan peserta didik dan membantu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Tujuan sangat penting dalam pendidikan, di mana hasil semakin dinilai berdasarkan hasil yang nyata. Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan dapat dicapai, guru dapat memastikan bahwa peserta didik fokus pada apa yang penting untuk perkembangan mereka. Dengan demikian, tujuan pembelajaran harus digunakan bersamaan dengan metode penilaian untuk menciptakan pemahaman yang komprehensif tentang kompetensi dan prestasi peserta didik.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.