Skip to content
logo-look-media
  • Home
  • About
  • ServicesExpand
    • Digital Learning
    • Digital Content
  • Works
  • Blog
  • Contact
Request for Demo
logo-look-media

Critical Listening sebagai Dasar Pengambilan Keputusan yang Tepat

ByAntonio Amazon October 17, 2025October 31, 2025 Learning and Development
critical listening
Bagikan artikel:

Saat mendengarkan, baik untuk tujuan profesional maupun hiburan, orang menunjukkan tingkat perhatian yang berbeda. Mendengarkan secara pasif berarti menerima informasi pada permukaan saja, sedangkan critical listening atau mendengarkan kritis melibatkan pengolahan dan analisis aktif terhadap apa yang didengar. Memahami cara critical listening dapat meningkatkan kualitas perhatian di tempat kerja dan memungkinkan Anda mengajarkan keterampilan ini kepada tim. Dalam artikel ini, kami akan mendefinisikan mendengarkan kritis, menjelaskan manfaat dan keterbatasannya, serta menyajikan panduan langkah demi langkah untuk menerapkannya dalam tim Anda.

Apa itu Critical Listening?

Critical listening yang berkaitan erat dengan konsep active listening adalah keterampilan komunikasi di mana Anda tidak sekadar mendengar, melainkan menilai pesan pembicara dan menangkap pokok-pokok pentingnya. Dengan mendengarkan seluruh bagian percakapan dan menafsirkan maknanya dengan cermat, Anda dapat memahami topik yang dibahas dan menentukan langkah tindak lanjut yang tepat.

Walaupun terdengar sederhana, mendengarkan secara aktif membutuhkan usaha dan konsentrasi. Cara ini tidak selalu cocok untuk semua situasi, misalnya dalam suasana sosial yang santai, bentuk mendengarkan yang lebih empatik mungkin lebih sesuai. Namun, mendengarkan kritis sangat berguna saat Anda menerima banyak informasi sekaligus, seperti dalam rapat bisnis, kuliah, atau presentasi.

Saat menghadapi pemaparan yang padat, berpikirlah secara kritis: pisahkan fakta dan data dari pendapat, dan pastikan ada bukti yang mendukung pernyataan pembicara. Dengan demikian Anda mampu menilai kebenaran informasi dan mengambil keputusan yang lebih tepat.

Kelebihan dari Critical Listening

Critical listening merupakan keterampilan penting dalam konteks profesional, karena membantu Anda menyerap dan menilai banyak informasi dalam waktu singkat. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Pemrosesan Data: Dengan mendengarkan secara aktif, informasi lebih cepat dipahami, mudah diingat, dan dapat digunakan kembali saat berdiskusi setelah pembicara selesai.
  • Pengujian Bukti: Mendengarkan kritis membantu membedakan antara fakta dan opini. Hal ini mencegah pengambilan keputusan yang tergesa-gesa atau kesimpulan yang hanya berdasarkan emosi, bukan logika.
  • Mendorong Kreativitas: Sikap kritis saat mendengarkan dapat memunculkan ide-ide baru. Misalnya, saat mendengarkan presentasi proyek, Anda mungkin menemukan gagasan tambahan atau pertanyaan yang lebih mendalam.
  • Efisiensi: Dengan mendengarkan kritis, Anda lebih jarang perlu mengulang materi untuk memahami maksudnya. Hal ini menghemat waktu dan memastikan informasi penting tidak terlewat.
  • Sopan Santun Profesional: Dalam konteks kerja atau akademik, mendengarkan dengan kritis menunjukkan rasa hormat. Sikap ini sesuai dengan tujuan presentasi atau kuliah, sekaligus membantu menghindari kesalahpahaman maupun kesan tidak peduli.

Batasan dari Critical Listening

Meskipun critical listening bermanfaat, cara ini tidak selalu tepat untuk semua situasi. Dalam beberapa keadaan, mendengarkan secara empatik atau pasif justru lebih sesuai. Berikut beberapa keterbatasannya:

  • Menimbulkan Stres: Terlalu sering mendengarkan secara kritis bisa melelahkan dan berisiko menimbulkan kelelahan, kecemasan, bahkan masalah kesehatan mental. Karena itu, penting untuk menyediakan waktu mendengarkan dengan santai, misalnya melalui hobi musik, agar kehidupan kerja dan pribadi tetap seimbang.
  • Kurang Sopan dalam Situasi Sosial: Dalam interaksi sosial, mendengarkan kritis dan memberikan tanggapan kritis bisa dianggap tidak sopan atau menyinggung. Misalnya, ketika seseorang hanya ingin berbasa-basi atau bersikap ramah, sikap kritis justru dapat disalahartikan.
  • Tidak Berkelanjutan: Dengan keterbatasan rentang konsentrasi manusia, mendengarkan kritis sepanjang waktu sulit dilakukan. Terlalu lama fokus bisa membuat Anda kehilangan konsentrasi di tengah presentasi. Karena itu, gunakan mendengarkan kritis pada momen yang penting, sementara pada bagian yang kurang penting cukup mendengarkan secara pasif sambil tetap memperhatikan.

Cara Menggunakan Critical Listening di Tempat Kerja

Pada awalnya, memahami apa itu critical listening memang bisa terasa menantang. Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan ini hingga menjadi kebiasaan. Berikut panduan langkah demi langkah untuk mendengarkan kritis dan mendorong penerapannya dalam tim Anda:

1. Secara sadar memutuskan untuk mendengarkan secara kritis

Langkah pertama yang penting dalam mengubah kebiasaan buruk, seperti mendengarkan secara pasif dalam konteks profesional, adalah dengan membuat keputusan sadar untuk memperbaikinya. Misalnya, saat Anda berada di sebuah presentasi atau berdiskusi dengan rekan kerja mengenai hal yang penting, dan menyadari diri sedang mendengarkan pasif, segera ubah sikap Anda untuk berpikir kritis. Dengan membiasakan hal ini secara berulang, Anda perlahan akan terlatih untuk mendengarkan secara aktif hingga menjadi kebiasaan alami, bukan sekadar keputusan sesaat.

2. Hindari Membuat Asumsi

Saat mendengarkan pembicara, usahakan untuk tidak langsung membuat asumsi awal mengenai isi yang disampaikan hanya berdasarkan konteks di sekitar mereka. Setiap pembicara, tanpa memandang latar belakang pendidikan, gaya penyampaian, atau situasinya, dapat memberikan informasi yang valid dan kesimpulan yang bermanfaat.

Selain itu, penting juga untuk mengkritisi asumsi-asumsi tanpa dasar yang mungkin digunakan pembicara. Terkadang, pembicara menyampaikan asumsi tanpa bukti demi kejelasan atau karena keterbatasan waktu, tetapi tidak jarang hal itu merupakan sebuah kekeliruan.

Look Media Promo

3. Percayai Naluri Alami Anda

Saat mendengarkan secara kritis, gunakan akal sehat dan insting untuk menilai ketika sesuatu terdengar janggal. Jika apa yang Anda dengarkan terasa tidak tepat, tidak konsisten, atau didasarkan pada pengetahuan yang lemah, biasanya Anda bisa merasakannya secara alami. Dalam situasi seperti ini, percayalah pada insting Anda dan lakukan penilaian dalam pikiran. Buat catatan, baik secara mental maupun tertulis, bahwa ada bagian yang terdengar salah, lalu tindak lanjuti dengan pertanyaan atau riset lebih lanjut ketika ada kesempatan. Pada umumnya, lebih baik mempercayai naluri Anda dalam situasi seperti ini daripada mengabaikannya dan justru menerima informasi hanya karena rasa cemas atau tekanan.

4. Buka Pikiran Terhadap Ide-ide Baru

Kebanyakan orang cenderung berfokus pada ide yang membuat mereka nyaman dan enggan mengubah sudut pandang yang sudah mereka yakini kuat. Critical listening membantu Anda membuka pikiran terhadap ide-ide baru dari berbagai sistem kepercayaan, sehingga Anda memiliki perspektif yang lebih menyeluruh. Mendengarkan gagasan yang bertentangan dengan keyakinan kita justru sering kali dapat menjadi sumber inspirasi terbaik dan mendorong diskusi yang lebih cerdas.

5. Buat Catatan

Salah satu cara efektif untuk memaksa diri agar tetap mendengarkan secara aktif adalah dengan membuat catatan, karena hal ini mendorong Anda untuk terus fokus sekaligus memperkuat poin-poin penting dari apa yang Anda dengar. Usahakan mencatat hal-hal yang bermanfaat, bukan menuliskan seluruh percakapan secara lengkap, karena hal tersebut biasanya sulit dilakukan kecuali Anda memiliki pengalaman transkripsi. Buatlah catatan yang dapat membantu Anda mengingat informasi, lalu rangkum kembali catatan tersebut dengan menindaklanjuti pertanyaan kepada pembicara jika ada hal yang masih kurang jelas.

6. Terlibat Dengan Pembicara

Setelah Anda mendengarkan secara aktif, berikan umpan balik kritis kepada pembicara, misalnya melalui sesi tanya jawab terbuka atau dengan meninjau kembali apa yang telah mereka sampaikan. Jika Anda seorang manajer proyek yang mendengarkan laporan dari karyawan, berikan umpan balik yang seimbang antara hal positif dan hal yang perlu diperbaiki, serta tindak lanjuti pertanyaan yang muncul selama Anda mendengarkan. Jika Anda mendengarkan pembicara tamu atau staf senior, libatkan diri dalam diskusi secara kritis dan ajukan pertanyaan. Dengan melakukan hal ini, orang lain juga dapat merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi pada tingkat yang sama dan terdorong untuk mendengarkan secara aktif di kesempatan berikutnya.

7. Dorong Orang Lain Untuk Mendengarkan Secara Kritis

Setelah mendengarkan secara kritis menjadi kebiasaan Anda, dorong rekan kerja, anggota tim, atau karyawan untuk melakukan hal yang sama. Ajak mereka mengikuti langkah-langkah di atas agar dapat menganalisis apa yang mereka dengar dengan tepat, sekaligus berikan kesempatan untuk terlibat secara rutin dalam presentasi dan diskusi dengan pembicara. Sama seperti Anda yang belajar mendengarkan kritis melalui latihan dan pembiasaan, keterampilan ini juga dapat dikembangkan pada orang lain dengan konsisten mempromosikan praktik mendengarkan aktif. Mendorong debat dan kritik dalam diskusi, alih-alih hanya memberikan dukungan tanpa analisis, juga dapat membantu mempertajam kemampuan dalam menguji suatu ide.

Kesimpulan

Critical listening bukan hanya soal memperhatikan, tetapi sebuah keterampilan yang memperkuat komunikasi di tempat kerja, mendorong kerja sama, dan membantu pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan melatih diri sendiri dan tim untuk mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian, Anda dapat mengurangi kesalahpahaman, membangun hubungan profesional yang lebih kuat, serta menciptakan budaya kerja yang penuh rasa hormat dan inovasi. Dalam lingkungan kerja yang serba cepat saat ini, kemampuan mendengarkan kritis bukan hanya penting, tetapi juga menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.

Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.


Bagikan artikel:

Post navigation

Previous Previous
Diversity Training: Menyatukan Perbedaan dan Meningkatkan Kinerja Tim di Tempat Kerja
NextContinue
Menguasai Time Management untuk Hasil Kerja yang Maksimal

Recent Post

immersive learning

Immersive Learning: Cara Baru untuk Belajar, Berlatih, dan Berkembang

time management

Menguasai Time Management untuk Hasil Kerja yang Maksimal

critical listening

Critical Listening sebagai Dasar Pengambilan Keputusan yang Tepat

About

logo-look-media

Look Media merupakan penyedia jasa pengembangan konten dan sistem digital untuk tujuan pembelajaran di internal perusahaan ataupun tujuan komersil.

Follow Us

lookmedia-wc Logo

Look Media by PT. Republik Desain Indonesia, The BEST Digital Solution provider in Indonesia.

COMPANY
  • About
  • Contact
SERVICES
  • Digital Learning
  • Digital Content
USEFUL LINKS
  • Blog
  • Career
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
CONTACT

The Bellezza Office BSA Lt. 1 SA1-06, Jl. Permata Hijau

+6221 2709-7483

+62 878-8798-8694

info@lookmedia.co.id

© 2022 Look Media, All rights reserved.

Request for Demo
  • Home
  • About
  • Services
    • Digital Learning
    • Digital Content
  • Works
  • Blog
  • Contact
Linkedin YouTube Instagram Facebook WhatsApp