Penerapan Skala Likert dalam Berbagai Bidang Perusahaan
Pernahkah Anda menerima survei kepuasan kerja yang meminta Anda menilai persetujuan Anda terhadap pernyataan dalam skala 1 sampai 5? Jika iya, Anda pernah bertemu dengan skala Likert, metode yang banyak digunakan untuk mengukur sikap dan opini di tempat kerja.
Awalnya skala ini dikembangkan oleh psikolog Rensis Likert pada tahun 1930an, skala ini telah menjadi alat yang sangat diperlukan bagi organisasi yang ingin memahami perspektif karyawan dan mengukur tingkat keterlibatan mereka. Tapi apa sebenarnya skala Likert itu, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan kerja kita?
Mari kita bahas pada artikel kali ini!
Pengertian Skala Likert
Skala Likert adalah suatu metode pengukuran sikap atau pendapat yang sering digunakan dalam penelitian sosial dan psikologi. Skala ini dinamai dari nama penciptanya, yaitu Rensis Likert. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju responden terhadap pernyataan-pernyataan tertentu.
Skala Likert umumnya terdiri dari pernyataan atau afirmasi yang mewakili suatu konsep atau sikap tertentu. Responden kemudian diminta untuk memberikan tanggapan mereka terhadap pernyataan tersebut dengan menggunakan deretan pilihan jawaban yang bersifat ordinal, seperti “Sangat Setuju,” “Setuju,” “Netral,” “Tidak Setuju,” dan “Sangat Tidak Setuju.”
Contoh skala Likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu:
- Sangat Setuju.
- Setuju.
- Netral.
- Tidak Setuju.
- Sangat Tidak Setuju.
Data yang diperoleh dari skala Likert dapat diolah secara statistik untuk menganalisis persepsi, sikap, atau opini responden terhadap suatu topik tertentu. Meskipun umumnya menggunakan lima pilihan jawaban, skala Likert dapat disesuaikan dengan jumlah pilihan jawaban yang berbeda, seperti skala empat, skala tujuh, atau skala sepuluh, tergantung pada kebutuhan penelitian.
Pengertian Menurut Ahli
Pengertian skala Likert menurut beberapa ahli dapat beragam, tetapi umumnya mencakup aspek-aspek tertentu yang mencirikan metode pengukuran sikap atau pendapat. Berikut adalah beberapa definisi skala Likert menurut beberapa ahli:
Rensis Likert (Pencipta Skala Likert)
Rensis Likert, pencipta skala ini, mendefinisikan skala Likert sebagai suatu alat pengukuran yang memungkinkan responden untuk menyatakan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan atau item tertentu. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi.
George A. Miller
Menurut George A. Miller, skala Likert adalah suatu bentuk instrumen yang memberikan deretan pernyataan tentang suatu objek atau topik tertentu dan meminta responden untuk memberikan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap setiap pernyataan tersebut.
Allen L. Edwards
Ahli psikologi Allen L. Edwards menyatakan bahwa skala Likert adalah suatu cara untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju responden terhadap suatu pernyataan, dan umumnya dilakukan dengan menggunakan angka atau kata-kata yang mencerminkan tingkat intensitas atau arah sikap.
Paul E. Spector
Paul E. Spector, seorang ahli dalam bidang psikologi industri dan organisasi, menyebutkan bahwa skala Likert adalah suatu metode pengukuran yang meminta responden memberikan tanggapan mereka terhadap pernyataan-pernyataan dengan menggunakan skala ordinal, di mana setiap skor mencerminkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan.
Dari beberapa pernyataan para ahli, pengertian-pengertian tersebut mencerminkan kesamaan dalam pemahaman bahwa skala Likert adalah alat pengukuran sikap atau pendapat yang memanfaatkan pilihan jawaban ordinal untuk menggambarkan intensitas atau arah pandangan responden terhadap suatu topik atau pernyataan.
Penerapan Skala Likert
Skala Likert dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan bidang penelitian untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi responden terhadap suatu topik tertentu. Berikut adalah beberapa contoh penerapan skala Likert:
Bidang sosial dan psikologi:
- Mengukur sikap masyarakat terhadap isu-isu sosial.
- Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu layanan atau produk.
- Menilai persepsi terhadap kebijakan pemerintah atau program sosial.
Bidang pendidikan
- Mengevaluasi keefektifan metode pengajaran atau program pendidikan.
- Mengukur persepsi siswa terhadap lingkungan belajar.
- Menilai tingkat kepuasan orang tua terhadap layanan pendidikan.
Bidang kesehatan
- Menganalisis sikap dan persepsi masyarakat terhadap penyakit atau vaksinasi.
- Menilai kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
- Mengukur tingkat kesadaran masyarakat terhadap masalah kesehatan tertentu.
Bidang organisasi
- Mengevaluasi iklim organisasi dan kepuasan karyawan.
- Menilai persepsi karyawan terhadap kebijakan perusahaan.
- Mengukur tingkat kepatuhan terhadap aturan dan prosedur.
Bidang Pemasaran
- Menilai preferensi konsumen terhadap merek atau produk.
- Mengevaluasi iklan atau kampanye pemasaran.
- Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan atau produk tertentu.
Proses penerapan skala Likert melibatkan pembuatan kuesioner atau instrumen penelitian yang berisi serangkaian pernyataan atau item yang relevan dengan tujuan penelitian. Responden kemudian diminta untuk memberikan tanggapan mereka terhadap setiap pernyataan dengan memilih tingkat setuju atau tidak setuju yang sesuai.
Analisis data dari skala Likert dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode statistik, seperti perhitungan mean, median, atau penggunaan uji statistik yang lebih kompleks tergantung pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperoleh.
Penerapan Skala Likert pada Bidang SDM (Sumber Daya Manusia)
Selain beberapa bidang sebelumnya, penerapan skala Likert juga terdapat di departemen SDM (Sumber Daya Manusia) perusahaan, yang dapat memberikan wawasan yang berharga terkait persepsi, kepuasan, dan pandangan karyawan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan manajemen SDM. Berikut adalah beberapa contoh penerapan Skala Likert di bagian SDM perusahaan:
Evaluasi kinerja karyawan
- Mengevaluasi tingkat kepuasan karyawan terhadap sistem evaluasi kinerja.
- Menilai persepsi karyawan terkait dengan transparansi dan objektivitas proses evaluasi.
- Mengukur tingkat kepuasan terkait dengan umpan balik yang diberikan selama proses evaluasi.
Manajemen karyawan
- Menilai tingkat kepuasan karyawan terhadap kebijakan manajemen karyawan.
- Mengevaluasi efektivitas komunikasi antara manajemen dan karyawan.
- Mengukur tingkat kepuasan terkait dengan peluang pengembangan karir.
Pelatihan dan pengembangan
- Menilai keberhasilan program pelatihan dan pengembangan.
- Mengukur kebutuhan karyawan terkait dengan pelatihan tambahan.
- Mengevaluasi dampak pelatihan terhadap produktivitas dan kepuasan kerja.
Kepemimpinan dan manajemen
- Menilai persepsi karyawan terhadap kualitas kepemimpinan di tingkat manajerial.
- Mengukur tingkat kepuasan terkait dengan gaya manajemen yang diterapkan.
- Mengevaluasi transparansi dan konsistensi kebijakan manajerial.
Kesejahteraan karyawan
- Menilai kepuasan karyawan terhadap program kesejahteraan dan manfaat karyawan.
- Mengukur tingkat keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Mengevaluasi tingkat dukungan yang diberikan oleh perusahaan dalam mengatasi stres kerja.
Komunikasi dan keterlibatan karyawan
- Menilai tingkat kepuasan terkait dengan komunikasi internal di perusahaan.
- Mengevaluasi tingkat keterlibatan karyawan dalam keputusan dan perubahan perusahaan.
- Mengukur persepsi terkait dengan efektivitas komunikasi antara SDM dan karyawan.
Penggunaan Skala Likert dalam survei internal ini dapat membantu SDM dan manajemen perusahaan untuk memahami lebih baik kebutuhan, keinginan, serta area perbaikan yang mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan karyawan. Analisis data dari skala Likert dapat menjadi dasar untuk perencanaan strategis dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam manajemen SDM.
Penggunaan Opsi Netral pada Skala Likert
Penggunaan opsi netral dalam skala Likert dapat atau tidak dapat digunakan tergantung pada konteks survei atau penelitian, pertanyaan atau pernyataan yang diajukan, serta tujuan pengukuran sikap atau pendapat. Berikut beberapa pertimbangan kapan opsi netral dapat atau tidak dapat digunakan:
Kapan opsi Netral dapat digunakan?
Ketidakpastian responden
Opsi netral dapat digunakan ketika responden merasa tidak yakin atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan jawaban yang tegas terhadap pernyataan atau pertanyaan yang diberikan.
Keseimbangan pilihan jawaban
Opsi netral dapat digunakan untuk memberikan keseimbangan pada skala Likert, memberikan ruang bagi responden yang benar-benar merasa netral atau tidak memiliki preferensi tertentu.
Situasi kontroversial atau kompleks
Dalam situasi di mana pernyataan atau topik yang diajukan kontroversial atau kompleks, opsi netral dapat memberikan fleksibilitas bagi responden untuk menyatakan ketidaksetujuan tanpa harus memilih pilihan yang secara tegas mengekspresikan ketidakpuasan.
Tujuan pengukuran objektivitas
Opsi netral dapat digunakan ketika tujuan pengukuran adalah untuk mendapatkan respon yang seobjektif mungkin, terutama jika penelitian bertujuan untuk menilai pandangan atau persepsi secara netral.
Kapan opsi Netral tidak dapat digunakan?
Pernyataan tegas atau spesifik
Jika pernyataan atau pertanyaan yang diajukan bersifat tegas atau spesifik, penggunaan opsi netral mungkin tidak sesuai karena responden diminta untuk memberikan pendapat yang jelas.
Skala dengan jumlah opsi yang terbatas
Pada skala Likert dengan jumlah opsi yang terbatas, penggunaan opsi netral dapat membatasi variasi dan nuansa tanggapan. Dalam hal ini, lebih baik menggunakan skala dengan opsi yang memungkinkan responden untuk menyatakan preferensi lebih spesifik.
Tujuan pengukuran kepuasan
Dalam penelitian kepuasan pelanggan atau kepuasan karyawan, penggunaan opsi netral mungkin kurang relevan, karena tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik mengenai tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Persepsi yang jelas
Jika pernyataan atau pertanyaan bertujuan untuk mengukur persepsi yang jelas, penggunaan opsi netral mungkin kurang diperlukan karena responden diminta untuk memberikan tanggapan yang bersifat positif atau negatif.
Keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan opsi netral harus didasarkan pada pertimbangan kontekstual dan tujuan survei/penelitian. Penting untuk memastikan bahwa struktur skala Likert yang digunakan sesuai dengan karakteristik dan sifat pertanyaan atau pernyataan yang diajukan.
Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari skala likert.
Kelebihan Skala Likert
- Fleksibilitas penggunaan: Skala Likert dapat diterapkan dalam berbagai konteks penelitian dan aplikasi praktis, baik itu dalam penelitian sosial, bisnis, pendidikan, atau kesehatan.
- Kuantifikasi sikap: Skala Likert memungkinkan kuantifikasi sikap dan pendapat responden, memungkinkan analisis data secara statistik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
- Mudah dipahami: Penggunaan kata atau angka pada skala Likert membuatnya mudah dipahami oleh responden, bahkan yang tidak memiliki latar belakang statistik atau penelitian.
- Analisis statistik: Data dari skala Likert dapat diolah menggunakan berbagai metode analisis statistik, termasuk perhitungan mean, median, dan uji statistik yang lebih kompleks, memberikan ketelitian analisis yang tinggi.
- Relatif mudah dikelola: Penyusunan dan analisis data dari skala Likert relatif mudah dan cepat, memungkinkan peneliti atau pengelola mendapatkan hasil dengan efisien.
Kekurangan Skala Likert
- Efek netralitas sentral: Responden mungkin cenderung memilih opsi netral pada skala Likert untuk menghindari ekstremisme, sehingga dapat terjadi bias yang disebut efek netralitas sentral.
- Keterbatasan jumlah pilihan jawaban: Terkadang, jumlah pilihan jawaban pada skala Likert dibatasi (misalnya, empat, lima, atau tujuh pilihan). Hal ini dapat membatasi nuansa dan variasi tanggapan dari responden.
- Keterbatasan dalam pengukuran intensitas: Skala Likert tidak selalu dapat mengukur dengan presisi tingkat intensitas atau kekuatan dari sikap atau pendapat, karena kategori yang disajikan bersifat ordinal.
- Tidak memberikan konteks mendalam: Skala Likert dapat memberikan gambaran umum tentang sikap atau pendapat, tetapi tidak selalu memberikan konteks mendalam atau pemahaman tentang alasan di balik tanggapan responden.
- Terbatas dalam mengukur perubahan seiring waktu: Meskipun dapat memberikan gambaran pada satu titik waktu, skala Likert mungkin kurang efektif dalam mengukur perubahan sikap atau pendapat seiring waktu.
- Subjektivitas responden: Interpretasi terhadap pernyataan pada skala Likert bersifat subjektif dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman pribadi dan latar belakang budaya responden.
Meskipun skala Likert memiliki kelebihan dan kekurangan, penggunaannya tetap menjadi metode yang populer dan efektif dalam pengukuran sikap dan pendapat dalam berbagai konteks penelitian dan aplikasi praktis.
Kesimpulan
Penggunaan skala Likert di tempat kerja memberikan wawasan berharga mengenai sikap, opini, dan persepsi karyawan. Dengan memanfaatkan alat ini, organisasi dapat lebih memahami tingkat kepuasan, keterlibatan, dan kesejahteraan karyawannya secara keseluruhan.
Data yang diperoleh dari survei skala Likert dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, membuat keputusan yang tepat, dan mendorong perubahan positif dalam organisasi. Selain itu, penerapan skala Likert menumbuhkan budaya komunikasi terbuka dan mendorong karyawan untuk menyuarakan masukan mereka.
Ketika dunia bisnis berusaha menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan suportif, memasukkan skala Likert ke dalam penilaian rutin dapat berkontribusi secara signifikan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.