Strategi Ampuh Mengembangkan Metode Pembelajaran Dengan Problem Based Learning
Menciptakan suasana belajar yang interaktif dan relevan dengan kehidupan nyata menjadi salah satu tantangan utama dalam membentuk keterampilan seseorang dalam menghadapi permasalahan yang ada. Seperti yang kita ketahui di era modern yang penuh dengan dinamika dan perubahan, keterampilan yang unggul dan relevan menjadi salah satu kunci utama menghadapi tantangan. Dengan memiliki keterampilan, seseorang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pekerjaan tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan solusi inovatif untuk permasalahan yang ada. Hal ini menjadikan keterampilan sebagai salah satu prioritas utama dalam upaya meningkatkan daya saing dan produktivitas individu di era saat ini. Salah satu metode pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah melalui penerapan Problem Based Learning (PBL).
Mari kita simak lebih dekat bagaimana model pembelajaran Problem Based Learning!
Apa itu Problem Based Learning?
Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang berfokus pada penyelesaian masalah yang diambil dari kehidupan nyata. Pendekatan ini bermuda dengan dari metode pengajaran langsung, di mana guru meyampaikan fakta dan konsep secara langsung kepada sekelompok siswa.
Dalam Problem Based Learning (PBL), peserta didik tidak hanya belajar bekerja sama dalam tim, berkomunikasi dengan baik, dan melakukan penelitian, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis serta memecahkan masalah. Kemampuan ini sangat penting untuk mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Dalam prosesnya, pelatih atau guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik untuk aktif dalam mencari solusi atas masalah yang diberikan. Pembelajaran digerakkan oleh peserta didk dengan tujuan memecahkan masalah yang diberikan.
Selain itu, tugas – tugas dalam metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat bervariasi dalam durasinya, dari yang relatif singkat hingga satu semester penuh dengan waktu pembelajaran harian yang terstruktur untuk kerja kelompok. Metode pembelajaran ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan relevan, sekaligus membekali peserta didk dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan nyata.
Tujuan Problem Based Learning
Metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang dirancang untuk membantu mengembangkan berbagai keterampilan. Metode ini memiliki beberapa tujuan yang mendukung proses pembelajaran agar lebih efektif dan bermakna. Berikut adalah tujuan utama penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL):
Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah secara sistematis
Model pembelajaran Problem Based Learning bertujuan untuk melatih peserta didik dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi dari masalah – masalah nyata. Hal ini membantu menjadikan individu yang lebih kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan.
Melatih Keterampilan Berpikir Kritis
Untuk meningkatkan keterampilan berpikir secara kritis dari seseorang dalam memilih dan memutuskan sesuatu dilakukan mengevaluasi informasi, membuat keputusan yang tepat, dan menyusun strategi pemecahan masalah berdasarkan data yang valid.
Meningkatkan Kolaborasi dan Komunikasi
Model pembelajaran Problem Based Learning melibatkan peserta didik dalam kolaborasi dalam kelompok, diskusi, dan presentasi. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial seperti bekerja dalam tim, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik.
Menghubungkan Pembelajaran dengan Dunia Nyata
Dalam dunia nyata, kita sering dihadapkan pada masalah – masalah kompleks yang membutuhkan pemikiran kritis dan kreatif. Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik akan terlatih dalam pemecahan masalah yang sekiranya berguna dalam kehidupan dan karir mereka di masa depan.
5 Karakteristik Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari model pembelajaran lainnya. Karakteristik tersebut dirancang untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, relevan, dan bermakna bagi siswa. Berikut adalah karakteristik utama dari model pembelajaran Problem Based Learning :
1. Berbasis Masalah Nyata
Pembelajaran dimulai dengan masalah yang relevan dan diambil dari kehidupan nyata. Masalah ini berfungsi sebagai pemicu untuk memotivasi siswa mempelajari konsep dan keterampilan baru.
2. Berpusat pada Peserta Didik
Dalam model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik menjadi pusat dari proses pembelajaran. Mereka aktif mencari informasi, menganalisis masalah, dan merumuskan solusi secara mandiri atau dalam kelompok.
3. Peran Pelatih/Guru Sebagai Fasilitator
Pelatih/Guru tidak berperan sebagai pemberi informasi utama, tetapi sebagai pembimbing yang membantu Peserta didik dalam proses eksplorasi dan pemecahan masalah.
4. Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran Problem Based Learning mendorong peserta didik untuk bekerja dalam kelompok, berbagi ide, berdiskusi, dan saling mendukung untuk menemukan solusi terbaik.
5. Hasil Pembelajaran yang Aplikatif
Solusi yang dihasilkan dalam model pembelajaran Problem Based Learning biasanya dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan yang menghasilkan pembelajaran yang aplikatif.
Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk memahami bagaimana Problem Based Learning (PBL), penting untuk mengetahui sintak yang harus dilakukan. Sintak merupakan tahapan yang harus dilalui dalam model pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk membantu peserta didik belajar secara aktif dan terarah. Berikut adalah tahapan dalam model pembelajaran Problem Based Learning:
Orientasi Terhadap Permasalahan
Pada tahap awal metode pembelajaran Problem based learning dilakukan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Kemudian di perkenalkan sebuah permasalahan nyata yang relevan dengan kehidupan sehari – hari yang selanjutnya akan dipahami oleh peserta didik untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
Merumuskan Permasalahan
Tahap ini peserta didik akan menyelesaikan masalah dengan merumusan masalah yang ada yang kemudian akan di analisis. Dalam tahap ini peserta didik diharapkan untuk dapat berkolaborasi, diskusi, dan berpikir secara kritis dalam memilih dan memutuskan informasi dari suatu permasalahan.
Menyusun dan menyampaikan Solusi
Setelah merumuskan masalah yang ada Peserta didik akan berkolaborasi dan dengan bimbingan dari guru dilakukan penyusunan dan perumusan solusi untuk permasalahan yang ada.
Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil
Tahap ini peserta didik akan mengembangkan solusi dari permasalahan yang ada yang selanjutnya akan dipresentasikan sebagai hasil pembelajaran.
Menganalisis dan Evaluasi
Pada tahap terakhir guru dan peserta didik bersama – sama melakukan analisis proses pemecahan masalah yang ada, dilakukan evaluasi dari hasil yang telah dicapai, dan refleksi pembelajaran yang berguna sebagai transfer pengetahuan yang menjadi pokok penting dari model pembelajaran ini. Hal ini membantu peserta didik lebih menyadari pembelajaran mereka sendiri.
Contoh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Sebagai penjelasan lebih lanjut mengenai sintak model pembelajaran problem based learning yang telah dijelaskan, sebagai contoh penerapan dari metode tersebut dalam dunia kerja salah satunnya yaitu dalam sebuah perusahaan manufaktur yang menghadapi permasalah peningkat keluhan pelanggan akibat keterlambatan pengiriman produk. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai alternatif solusi pemecahan masalah. Karyawan dibagi ke dalam kelompok untuk menyelidiki penyebab keterlambatan dengan menganalisis data pengiriman, wawancara dengan tim logistik, dan observasi proses produksi.
Setelah mengidentifikasi akar masalah, setiap kelompok merancang solusi, seperti mengoptimalkan jadwal produksi dan memberikan pelatihan tambahan untuk staf terkait. Solusi ini kemudian dipresentasikan kepada manajemen untuk didiskusikan lebih lanjut. Melalui proses ini, karyawan tidak hanya membantu menyelesaikan masalah perusahaan tetapi juga mengasah keterampilan berpikir kritis, bekerja sama, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang valid.
Kelebihan Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based Learning memiliki berbagai kelebihan yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Berikut adalah beberapa kelebihan dari Problem Based Learning:
Meningkatkan Motivasi Belajar
Model pembelajaran Problem Based Learning pengambilan permasalahan dilakukan relevan dengan kehidupan nyata sehingga peserta didik akan merasa pembelajaran lebih bermakna dan termotivasi untuk aktif memahami dan menyelesaikan permasalah yang ada.
Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik dituntut dalam menghadapi suatu permasalahan yang nyata dan menemukan solusi yang aplikatif yang dapat membantu dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan kedepannya.
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta didik akan terdorong untuk menganalisis masalah secara mendalam, mengelola informasi yang ada dan merumuskan solusi dari permasalah yang ada sehingga dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka.
Melatih kemandirian Belajar
Selama mencari dan menganalisis informasi dan memecahkan permasalahan yang ada secara mandiri tanpa bantuan dari pelatih atau guru peserta didik didorong untuk menjadi pembelajar yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi dan Komunikasi
Dalam pembelajaran ini dilakukan secara berkelompok, sehingga peserta didik dilatih untuk bekerja sama, berkomunikasi dengan efektif, dan bertukar ide. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi.
Kekurangan Problem Based Learning
Meskipun Problem Based Learning memiliki kelebihan, adapun beberapa kekurangan dari model pembelajaran ini, seperti:
Membutuhkan Waktu Lebih Lama
Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning memerlukan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran lainya dalam pelaksanaan tahapannya. Dalam hal peserta didik harus mengeksplorasi permasalahan secara mendalam dan mencari informasi juga memerlukan waktu yang relatif lama.
Tantangan Bagi Peran Pelatih atau Guru
Pelatih yang menjadi fasilitator diharapkan mampu melakukan pembelajaran dengan efektif yang dapat membantu mengebangkan keterampilan dan membimbing peserta didik dalam mengatasi permasalahan. Hal ini dapat menjadikan tantangan bagi pelatih yang belum dapat mengontrol dengan tepat setiap tahapan yang ada dalam model pembelajaran problem based learning.
Ketergantungan pada Kemampuan Pererta didik
Keberhasilan dari metode pembelajaran Problem Based Learning bergantung dengan kemampuan peserta didik dalam bekerja sama dan berpikir kritis. Sehingga apabila terdapat peserta didik yang kurang aktif dalam proses pembelajaran dapat menghambat kelompoknya.
Kesimpulan
Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang berfokus pada penyelesaian masalah yang diambil dari kehidupan nyata. Metode pembelajaran ini bertujuan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang menghubungkan pembelajaran tersebut dengan dunia nyata, melatih keterampilan berpikir kritis ,dan meningkatkan kolaborasi dan komunikasi. Metode ini efektif dapat menciptakan pembelajaran yang relevan, bermakna, dan aplikatif. Dengan penerapan yang tepat, Metode ini dapat menjadi strategi yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi yang lebih adaptif di masa depan.
Untuk membaca artikel lain di blog Look Media, klik pada link berikut. Lihat Blog Media.