Blended Learning Membuat Belajar Menjadi Lebih Efektif
Selama ini strategi pembelajaran yang populer di Indonesia adalah pembelajaran berbasis kelas tradisional (klasik) dengan menggunakan metode ceramah. Mereka duduk di kelas, mendengarkan ceramah guru dan mencatat. Namun kini, ada bentuk pembelajaran baru yang disebut blended learning, tapi apa sebenarnya blended learning itu?
Yuk kita cari tahu diartikel ini apa itu blended learning, model blended learning, keuntungan dan kelemahan blended learning.
Apa itu Pembelajaran Blended Learning?
Blended learning adalah kombinasi instruksi online dan tatap muka, dengan tujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih personal bagi siswa. Ini dapat digunakan sebagai pengganti instruksi tradisional, atau sebagai tambahannya.
Dengan kata lain, pembelajaran campuran atau blended learning merupakan perpaduan pembelajaran kelas tradisional dengan pembelajaran berbasis teknologi (modern).
Blended learning adalah metodologi pendidikan yang memadukan komponen online atau digital dengan instruksi tatap muka. Menyertakan teknologi dalam pendidikan membantu menyiapkan siswa untuk sukses di kemudian hari.
Ketika siswa belajar dalam suasana pembelajaran campuran, mereka melakukan lebih dari sekadar menguasai mata pelajaran yang mereka pelajari, mereka juga menguasai penggunaan teknologi.
5 Kunci Melaksanakan Blended Learning
Carman, (2005) mengungkapkan bahwa terdapat lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan blended learning. Di antaranya yaitu:
1. Live Event
Pembelajaran langsung atau tatap muka (instructor-led instruction) secara sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama (classroom) ataupun waktu sama tapi tempat berbeda (virtual classroom).
Bagi beberapa orang tertentu, pola pembelajaran langsung seperti ini masih menjadi pola utama. Namun demikian, pola pembelajaran langsung ini pun perlu didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan sesuai kebutuhan. Pola ini juga bisa mengkombinasikan teori behaviorisme, kognitivism, dan konstructivism sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna.
2. Self-Paced Learning
Self-Paced Learning yaitu mengkombinasikan dengan pembelajaran mandiri (self-paced learning) yang memungkinkan peserta belajar kapan saja, di mana saja dengan menggunakan berbagai konten (bahan belajar) yang dirancang khusus untuk belajar mandiri baik yang bersifat text-based maupun multimedia based (video, animasi, simulasi, gambar, audio, atau kombinasi dari ke semuanya).
Bahan belajar tersebut, dalam konteks saat ini dapat disampaikan secara online (melalui web maupun melalui mobile device dalam bentuk: streaming audio, streaming video, dan e-book) maupun offline (dalam bentuk CD, dan cetak).
3. Collaboration
Mengkombinasikan baik pendidik maupun peserta didik yang kedua duanya bisa lintas sekolah/kampus. Dengan demikian, perancang blended learning harus meramu bentuk-bentuk kolaborasi, baik kolaborasi antar teman atau kolaborasi antar peserta didik dan pendidik melalui tools komunikasi yang memungkinkan seperti chatroom, forum diskusi, email, website/web blog, dan mobile phone.
Tentu saja kolaborasi diarahkan untuk terjadinya konstruksi pengetahuan dan keterampilan melalui proses sosial atau interaksi sosial dengan orang lain, bisa untuk pendalaman materi, problem solving dan project-based learning.
4. Assessment
Dalam blended learning, perancang harus mampu meramu kombinasi jenis penilaian, baik yang bersifat tes maupun non-tes, atau tes yang lebih bersifat otentik (authentic assessment/portofolio).
Di samping itu, juga perlu mempertimbangkan ramuan antara bentuk-bentuk assessmen online dan assessmen offline. Sehingga memberikan kemudahan dan fleksibilitas peserta belajar mengikuti atau melakukan penelitian tersebut.
5. Performance Support Materials
Jika kita ingin mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dalam kelas dan tatap muka virtual, perhatikan sumber daya untuk mendukung hal tersebut siap atau tidak, ada atau tidak.
Bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital, apakah bahan belajar tersebut dapat diakses oleh peserta belajar baik secara offline (dalam bentuk CD, MP3 dan DVD) maupun secara online. Jika pembelajaran dibantu dengan suatu Learning/Content Management System (LCMS), pastikan juga bahwa aplikasi sistem ini telah terinstal dengan baik dan mudah diakses.
Jenis Model Pembelajaran Blended Learning
Ada beberapa cara berbeda untuk melakukan pembelajaran dengan Blended Learning. Mari kita lihat beberapa model pembelajaran Blended Learning yang paling banyak digunakan:
1. Flipped Model
Model blended learning ini memungkinkan pelatih untuk memprioritaskan pembelajaran aktif selama waktu kelas, dengan memberikan peserta didik materi pelatihan dan presentasi sebelum kelas yang sebenarnya. Pelatih dapat dengan mudah membagikan konten melalui sistem manajemen pembelajaran (LMS), email, atau dengan cara apa pun pelatihan disampaikan.
2. Face to Face Driver Model
Ini adalah yang paling dekat dengan struktur kelas tradisional. Alih-alih sesi berlangsung di ruang kelas fisik, pelajar masuk ke webinar atau sesi rapat, seperti Zoom Meeting. Pembelajaran terjadi secara online, dengan tugas yang ditetapkan setelahnya. Model blended learning ini juga mudah disampaikan menggunakan LMS. Dengan begitu, Anda dapat menyampaikan sesi pelatihan dan berbagi tugas dengan pelajar sebelum atau setelah sesi berlangsung.
3. Gamification
Salah satu cara paling efektif untuk memotivasi pelajar adalah dengan membiarkan mereka bermain! Dengan menggunakan elemen permainan seperti poin atau level, siswa merasakan sedikit persaingan dan lebih termotivasi untuk mempelajari materi pada waktu mereka sendiri.
4. Enriched Virtual
Metode ini mirip dengan kelas terbalik. Siswa belajar terutama secara online. Sebuah alternatif untuk pelatihan online penuh waktu yang memungkinkan pelajar untuk menyelesaikan sebagian besar kursus online, dan juga menghadiri webinar untuk sesi pembelajaran tatap muka dengan seorang instruktur. Kehadiran bersifat atas kebijaksanaan peserta didik, memberi mereka fleksibilitas untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri.
Keuntungan Belajar dengan Blended Learning
Berikut beberapa keuntungan belajar dengan Blended Learning:
- Penyampaian pembelajaran dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja dengan memanfaatkan sistem jaringan internet.
- Peserta didik memiliki keleluasan untuk mempelajari materi atau bahan ajar secara mandiri dengan memanfaatkan bahan ajar yang tersimpan secara online.
- Kegiatan diskusi berlangsung secara online/offline dan berlangsung diluar jam pelajaran, kegiatan diskusi berlangsung baik antara peserta didik dengan guru maupun antara antar peserta didik itu sendiri.
- Pengajar dapat mengelola dan mengontrol pembelajaran yang dilakukan siswa diluar jam pelajaran peserta didik.
- Pengajar dapat meminta kepada peserta didik untuk mengkaji materi pelajaran sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung dengan menyiapkan tugas-tugas pendukung.
- Target pencapaian materi-materi ajar dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan.
- Pembelajaran menjadi luwes dan tidak kaku.
Kekurangan Belajar dengan Blended Learning
Selain memiliki kelebihan diatas pembelajaran dengan Blended Learning juga memiliki kekurangan, antara lain:
- Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-learning.
- Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk mengembangkan dan mengelola pembelajaran sistem e-learning, seperti mengembangkan materi, menyiapkan assesment, melakukan penilaian, serta menjawab atau memberikan pernyataan pada forum yang disampaikan oleh peserta didik.
- Pengajar perlu menyiapkan referensi digital sebagai acuan peserta didik dan referensi digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap muka.
- Tidak meratanya sarana dan prasarana endukung dan rendahnya pemahaman tentang teknologi.
- Diperlukan strategi pembelajaran oleh pengajar untuk memaksimalkan potensi blended learning.
Kesimpulan
Blendend learning merupakan perpaduan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang dilakukan secaran daring (online). Tujuan dari blended learning adalah untuk memberikan peserta didik pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan disesuaikan yang memungkinkan mereka untuk belajar di lingkungan yang paling kondusif untuk kebutuhan individu mereka. Blended learning telah terbukti menjadi cara yang lebih efektif bagi siswa untuk belajar daripada metode tradisional.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.