Self Paced Learning: Temukan 6 Kelebihan dan Kekurangannya di sini!
Pembelajaran mandiri atau sebutannya yaitu self paced learning, menjadi semakin populer dan merupakan cara yang efektif bagi individu untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan keterampilan. Ini melibatkan penetapan tujuan individu, menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya, dan membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
Pembelajaran mandiri memungkinkan seseorang untuk mengontrol pengalaman belajar mereka sendiri, belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan dengan kenyamanan mereka sendiri, tanpa harus didikte oleh guru atau jadwal.
Pembelajaran mandiri dapat digunakan dalam berbagai pengaturan, dari kelas online hingga ruang kelas tradisional, atau bahkan belajar mandiri di rumah.
Apa Itu Self Paced Learning?
Self paced learning, atau yang dikenal sebagai pembelajaran mandiri, adalah pembelajaran yang memungkinkan individu untuk melalui studi mereka dengan materi dan course berdasarkan kecepatan belajar mereka sendiri. Self paced learning menawarkan individu fleksibilitas untuk menentukan seberapa cepat atau lambat mereka dapat menyelesaikan materi pelajaran, yang memungkinkan mereka untuk mengontrol lingkungan belajar mereka sendiri.
Fleksibilitas tersebut juga berlaku untuk menyeimbangkan pekerjaan, keluarga, atau komitmen lain bersamaan dengan studi mereka. Oleh karena itu, daripada harus mengambil kelas pada waktu tertentu atau mengikuti jadwal course yang kaku, peserta didik dapat memutuskan topik mana yang ingin mereka bahas, serta kapan dan di mana mereka akan mengerjakannya.
Pembelajaran mandiri dapat bermanfaat dalam hal kenyamanan, penghematan biaya, dan kepraktisan. Self paced learning menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir seiring majunya teknologi dan ketersediaan sumber daya pendidikan online saat ini.
Pembelajaran ini berbeda dari kelas tradisional karena memberikan lebih banyak otonomi dan kebebasan kepada peserta didik. Peserta didik dapat merencanakan jadwal belajar mereka, mengelola beban kerja mereka, dan fokus pada topik tertentu dengan kecepatan mereka sendiri tanpa harus mengikuti kelompok, atau terburu-buru mempelajari materi. Format ini juga menghilangkan gangguan yang sering ditemukan di ruang kelas tradisional, yang memungkinkan peserta didik memanfaatkan teknologi, seperti video pembelajaran, tutorial, dan modul interaktif yang mungkin tidak tersedia di ruang kelas fisik.
Kelebihan Self Paced Learning
Self paced learning memberikan beberapa kelebihan bagi individu yang menerapkannya. Beberapa kelebihan tersebut antara lain:
1. Tidak ada tekanan
Pembelajaran mandiri menghilangkan tekanan waktu yang ada selama pembelajaran langsung. Tidak ada tekanan untuk menyelesaikan tugas dan belajar dengan kecepatan yang sama seperti orang lain. Tidak ada yang perlu berpura-pura bahwa mereka memahami sesuatu yang tidak mereka pahami. Sebagai gantinya, mereka dapat meninjau materi sendiri.
2. Mengatur jadwal Anda sendiri
Self paced learning memungkinkan peserta didik untuk membuat jadwal mereka. Ini sangat membantu bagi peserta didik yang memiliki tugas lain dan tidak dapat menghadiri kelas atau pembelajaran offline. Kalau pun misalnya ada tenggat waktu untuk menyelesaikan suatu course, mereka bisa memilih bagaimana dan kapan mengambilnya.
3. Kurangnya gangguan
Ketika peserta didik membuat jadwal belajar mereka, mereka dapat belajar pada saat mereka dapat fokus dengan baik. Mereka dapat memilih kapan mereka memiliki lebih sedikit gangguan dari teman atau tugas lainnya. Tentu saja, dibutuhkan disiplin diri untuk mencapainya. Mereka perlu menghilangkan gangguan di rumah dan mengabaikan smartphone mereka.
4. Cocok untuk gaya belajar yang berbeda
Orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Beberapa orang belajar dengan cepat, sementara yang lain mengambil waktu lebih lama. Orang yang lebih suka menyelesaikan materi dengan cepat tidak harus menunggu orang lain. Pembelajaran mandiri memungkinkan peserta Anda beradaptasi dengan gaya belajar mereka yang berbeda.
5. Aksesibilitas
Jika seorang ayah tunggal atau ibu yang bekerja mencoba mempelajari sesuatu di waktu senggangnya, mereka dapat mewujudkannya. Kemampuan untuk belajar pun dapat bertambah setiap hari seiring waktu.
Faktor aksesibilitas lainnya adalah fakta bahwa tidak semua orang belajar hal yang sama. Beberapa peserta didik tertinggal di kelas tradisional atau pembelajaran sinkron. Ini terjadi karena alasan yang berbeda, mulai dari ketidakmampuan hingga gaya belajar. Itulah mengapa “berjalan dengan kecepatan mereka sendiri” bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi ini bisa menjadi masalah aksesibilitas dan inklusi. Hal ini membuka pendidikan bagi mereka yang mungkin tidak dapat memperoleh manfaat sebelumnya.
6. Meningkatkan retensi
Salah satu manfaat besar dari pembelajaran mandiri adalah peningkatan retensi pengetahuan dan kinerja memori. Melatih fungsi kognitif membantu otak melakukan tugas mental yang meningkatkan memori secara keseluruhan. Self paced learning juga mendukung pemikiran induktif, yang mengacu pada kemampuan untuk memahami informasi dan kemudian menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang disajikan. Salah satu cara untuk mendukung hal tersebut adalah penerapan teknik gamifikasi dalam e-learning.
Peserta didik yang belajar secara mandiri memiliki retensi yang lebih tinggi dan mereka yang dapat mengarahkan diri mereka sendiri mempertahankan keterampilan belajar seumur hidup. Bahkan di ruang kelas tradisional, karena tidak semua peserta didik belajar dengan kecepatan yang sama, pembelajaran mandiri memungkinkan mereka yang lebih cepat untuk bergerak maju dan mereka yang membutuhkan lebih banyak pekerjaan di suatu bidang untuk bertahan sampai mereka selesai.
Baca juga: 5 Tips Belajar Secara Otodidak Dengan Mudah Namun Menantang!
Kekurangan Self Paced Learning
Meskipun cara belajar ini memang menawarkan banyak kelebihan, penting untuk menyadari bahwa ada juga beberapa kelemahan potensial yang terkait dengan pembelajaran mandiri.
1. Tidak Mengetahui Apa yang Harus Dipelajari
Jika Anda baru mengenal suatu mata pelajaran atau suatu topik, seringkali sangat menantang untuk memutuskan apa yang akan mulai dipelajari. Dokumen mana yang harus Anda baca? Course mana yang harus Anda selesaikan? Apa yang akan relevan dengan topik itu?
Banyak course pembelajaran mandiri yang menempatkan tanggung jawab pada individu untuk mencari tahu apa yang perlu mereka pelajari, tetapi ini berarti bahwa mereka berpotensi menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari informasi yang tidak relevan sambil kehilangan konsep yang paling penting.
2. Kekurangan Waktu
Kurangnya waktu merupakan hambatan besar untuk belajar mandiri. Jika Anda memiliki tenggat waktu, rapat, dan proyek yang harus diselesaikan, bayangkan seberapa banyak orang yang akan menyisihkan waktu setiap hari untuk mempelajari hal-hal baru. Ditambah, jika Anda tidak menjadwalkan pengingat atau tenggat waktu, course atau hal baru yang Anda pelajari secara mandiri dapat dengan cepat keluar dari daftar prioritas Anda.
3. Kurangnya Motivasi dan Minat Diri
Seperti yang kita ketahui bahwa ada berbagai tipe kepribadian individu di kelas, perusahaan, atau organisasi. Mungkin beberapa orang sangat terlibat dan terus mencari cara untuk meningkatkan keahlian mereka. Namun, sebagian yang lain bisa saja kurang termotivasi atau tidak ambisius. Individu yang seperti itu mungkin bagus dalam apa yang mereka lakukan, tetapi tidak memiliki dorongan untuk terus mempelajari teknik baru. Dalam banyak hal, belajar mandiri sedikit idealis. Tidak sedikit juga fakta bahwa banyak individu tidak mau melakukan pembelajaran atau pelatihan ekstra ketika mereka tidak perlu melakukannya.
4. Terlalu Banyak Pilihan
LMS yang dikemas dengan resource yang menarik dan bermanfaat akan sangat bermanfaat bagi kelas atau perusahaan. Namun, terkadang ada terlalu banyak pilihan. Jika seorang individu masuk ke LMS Anda dan dihadapkan pada ratusan course, video, dan dokumen pembelajaran, itu bisa membuatnya kewalahan. Ini bisa membuat frustasi secara mental dan membuat orang kehilangan motivasi juga. Seolah-olah mereka diperlihatkan semua hal yang tidak mereka ketahui.
5. Tersedia Jalan Keluar yang Mudah
Secara psikologis, kebanyakan orang memilih jalan yang paling sedikit hambatannya. Bahkan, orang-orang yang termotivasi untuk belajar pada umumnya akan tertarik pada topik-topik yang menurut mereka menarik atau menyenangkan secara pribadi.
Sebagai analogi, seseorang yang memiliki minat pribadi terhadap olahraga akan menghabiskan waktu luangnya di luar pekerjaan untuk membaca tentang olahraga. Beberapa yang lain dari mereka akan mendedikasikan waktu luangnya untuk membaca tentang berkebun. Hal yang sama berlaku untuk pembelajaran mandiri di tempat kerja.
Jika Anda tertarik dengan topik manajemen, Anda secara alami akan tertarik untuk mempelajari teknik manajemen. Ini bagus, tetapi itu berarti Anda tidak akan secara aktif mencari informasi tentang cara menggunakan sistem IT baru jika Anda secara pribadi tidak tertarik dengan teknologi.
6. Kurangnya Umpan Balik
Tanpa bimbingan atau umpan balik dari seorang guru atau instruktur, mungkin akan sulit bagi sebagian peserta didik untuk tetap termotivasi dan tetap fokus pada tujuan mereka. Selain itu, tanpa seseorang yang memberikan umpan balik secara teratur selama proses pembelajaran, akan sulit bagi peserta didik untuk mengukur apakah mereka mengalami kemajuan dalam studi mereka atau tidak. Penting bagi seorang individu untuk mendapatkan umpan balik tepat waktu untuk memastikan bahwa ia menuju ke arah yang benar dan memahami bidang apa yang perlu ditingkatkan.
Kasus lainnya, seseorang yang mengikuti sebuah course atau kelas, memungkinkan ia untuk mengajukan pertanyaan kepada guru, ahli pembelajaran, atau instruktur kelas tersebut. Agak sulit jika pembelajaran atau pelatihan, atau sesi tanya jawab pasca pembelajaran tidak memiliki kesempatan untuk bertanya dan menerima jawaban dari instruktur. Individu hanya dapat menerima apa yang telah mereka pelajari tanpa bisa mendapatkan jawaban dari apa yang mungkin membuat mereka kesulitan atau bingung ketika sedang mempelajarinya.
Kesimpulan
Self paced learning memberikan kesempatan yang menarik bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mata pelajaran tertentu. Ini memungkinkan individu untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan masing-masing, yang dapat membantu mereka berkembang lebih cepat atau membutuhkan lebih banyak waktu sesuai kebutuhan.
Selanjutnya, jenis pembelajaran ini dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja asalkan ada akses ke materi yang tepat. Pembelajaran mandiri sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas ekstra karena komitmen pekerjaan atau keluarga. Dengan self paced learning, Anda dapat mengambil waktu sebanyak atau sesedikit yang Anda butuhkan untuk mempelajari dan memahami materi yang tersedia.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.