Pembelajaran Synchronous dan Asynchronous: Manakah yang Lebih Baik?
Komunikasi adalah bagian penting dari setiap proyek yang sukses, dan ada berbagai jenis komunikasi yang dapat dipilih. Dalam dunia teknologi dan pendidikan, ada dua metode komunikasi yang umum digunakan untuk komunikasi, yaitu synchronous dan asynchronous.
Pembelajaran sinkron adalah pembelajaran yang dilaksanakan pada waktu nyata yang terjadi antara dua atau lebih peserta didik di saat yang sama. Sebaliknya, komunikasi asinkron tidak mengharuskan semua pihak tersedia pada waktu yang sama. Kedua pembelajaran ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat memengaruhi seberapa sukses suatu proyek atau tugas di dalam kelas.
Kedua bentuk ini berbeda satu sama lain dalam hal kapan dan bagaimana terjadinya, tetapi keduanya berfungsi sebagai alat yang berguna untuk kelas, perusahaan, atau organisasi apa pun. Memahami perbedaan antara kedua metode ini dapat membantu Anda menentukan mana yang terbaik untuk kebutuhan Anda.
Pengertian Synchronous
Semakin beragamnya cara belajar di era digital, pembelajaran sinkronus menjadi salah satu yang populer terutama pada saat pandemi Covid-19. Pembelajaran synchronous adalah cara belajar yang memungkinkan peserta didik belajar secara real-time dengan bantuan teknologi. Pembelajaran ini menuntut kehadiran peserta didik dan guru pada waktu yang sama, namun dapat dilaksanakan dari lokasi yang berbeda.
Ini menjadi semakin populer karena memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi guru dan peserta didik karena dapat bertatap muka meskipun berada di beda tempat. Pembelajaran sinkron sangat berguna bagi mereka yang ingin berpartisipasi dalam kelas dan tetap dapat berinteraksi langsung dengan guru atau pendidik mereka.
Pembelajaran sinkron tidak selalu berupa ceramah video langsung atau diskusi yang dipimpin pendidik. Bisa saja peserta didik akan memimpin diskusi sendiri atau memberikan presentasi kepada seluruh kelas. Pada kelas sinkron, kerja kelompok tidak hilang, hanya terlihat sedikit berbeda menyesuaikan metode yang digunakan di dalam kelas. Pembelajaran sinkron memungkinkan peserta didik untuk terlibat dengan materi kelas pada saat yang sama dengan teman sebayanya selama mereka dapat terhubung ke internet.
Pengertian Asynchronous
Selain pembelajaran sinkron, ada juga pembelajaran asynchronous yang telah menjadi alternatif populer di era pendidikan digital. Semakin umum bagi peserta didik untuk mengeksplorasi dan terlibat dalam pembelajaran asinkron, maka asinkron dapat didefinisikan sebagai kegiatan belajar yang terjadi di luar kerangka waktu yang telah ditentukan.
Dibandingkan dengan pembelajaran sinkron, di mana peserta didik diminta untuk berpartisipasi pada waktu dan tempat yang sama, pembelajaran asynchronous menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan kenyamanan bagi individu. Ini menjadi solusi cara belajar bagi peserta didik yang sibuk, yang memiliki komitmen lain, untuk belajar dan mengikuti perkembangan studi mereka.
Kelas asinkron menawarkan pelajar fleksibilitas untuk belajar dengan cara mandiri. Sementara sebagian besar kelas asinkron masih memiliki tenggat pengiriman, peserta didik dapat terhubung dengan materi, teman sebaya, dan instruktur sesuai jadwal mereka sendiri, dan seringkali dalam jangka waktu yang lama. Guru mungkin menentukan urutan pembelajaran untuk materi, tetapi peserta didik sering dapat memilih berapa banyak atau sedikit waktu yang mereka habiskan di setiap bagian.
Kelas online asinkron menggunakan forum dan papan pesan untuk menjaga dialog yang berjalan di antara peserta didik. Guru atau pendidik juga dapat membuat menjadi pelajaran mandiri, diskusi, atau pun sharing file antarpeserta didik. Banyak peserta didik menganggap lingkungan asinkron lebih nyaman untuk jenis pembelajaran tertentu, tentunya dengan harapan adanya partisipasi yang tinggi dalam pembelajaran ini.
Perbedaan Synchronous dan Asynchronous
Dalam dunia teknologi dan kemajuan digital, pembelajaran synchronous dan asynchronous telah menjadi salah satu pembelajaran yang dipilih saat ini. Penting bagi pendidik untuk memahami perbedaan antara kedua jenis pembelajaran ini dan bagaimana keduanya dapat digunakan untuk memberi manfaat bagi peserta didik mereka.
Pembelajaran sinkron dan asinkron merupakan dua model e-learning yang berbeda yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Memahami perbedaan antara pembelajaran synchronous dan asynchronous dapat membantu pendidik dan peserta didik membuat keputusan yang lebih matang tentang jenis kelas yang terbaik bagi mereka.
Komunikasi sinkron terjadi secara real-time antara dua orang atau lebih. Semua pihak online pada waktu yang sama. Saat pesan atau permintaan dikirim, ada tanggapan langsung.
Komunikasi sinkron biasa terjadi di lokasi kerja fisik, di mana manajer dapat berjalan ke kantor anggota tim dan meminta dokumen atau pertanyaan tentang suatu proses. Jam kerja dan waktu istirahat telah ditentukan sebelumnya, dan ada kewajiban untuk selalu available pada saat itu. Contoh komunikasi sinkron termasuk konferensi video (video conference), pesan instan, dan percakapan telepon.
Situasi di mana komunikasi sinkron bermanfaat meliputi:
- Sesi curah pendapat
- Rapat tim mingguan
- Kegiatan membangun tim
- Diskusi proyek
- Sesi wawancara
- Percakapan pendingin air
Meskipun komunikasi sinkron bersifat instan, ada kelambatan yang diharapkan dalam komunikasi asinkron. Alih-alih menentukan kapan karyawan dapat bekerja atau menanggapi komunikasi, komunikasi asinkron menempatkan kendali pada karyawan, bukan pemberi kerja.
Komunikasi asinkron tidak instan, tetapi melibatkan pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang berbeda, seperti melalui e-mail atau aplikasi pesan.
Pembelajaran asinkron lebih mandiri. Kelas biasanya diposting online untuk diselesaikan peserta didik kapan saja mereka mau. Meskipun interaksi dengan pendidik atau instruktur mungkin terbatas, sering kali terdapat forum tempat peserta didik dapat terhubung satu sama lain untuk mendapatkan bantuan atau saran terkait tugas.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Synchronous
Beberapa kelebihan dari pembelajaran secara sinkron, di antaranya:
- Peserta didik dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban secara real-time, saat sesi sedang berlangsung.
- Pendidik atau instruktur dapat mengukur pemahaman peserta didik secara real-time, dan menyesuaikan sesinya.
- Peserta didik merasakan keberadaan instruktur benar-benar “berada di sana”.
- Pendidik atau instruktur dapat memfasilitasi kelas workshop dan menjalankan aktivitas kelompok breakout.
- Obrolan langsung atau jam kerja memungkinkan interaksi waktu nyata, seperti percakapan.
- Sesi sinkron memberikan jadwal untuk membantu peserta didik yang berusaha memulai tugasnya untuk tetap pada jalurnya.
Namun, pembelajaran sinkron memiliki kekurangan sebagai berikut:
- Beberapa peserta didik mungkin tidak dapat berpartisipasi pada waktu yang ditentukan karena masalah teknis atau penjadwalan. Mereka mungkin berada di zona waktu yang berbeda.
- Persyaratan aksesibilitas mungkin lebih sulit dipenuhi. Misalnya, memberikan teks untuk presentasi langsung.
- Membutuhkan koneksi internet yang kuat.
- Membutuhkan beberapa fasilitas tambahan pada situasi tertentu, seperti webcam dan mikrofon untuk presentasi.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Asynchronous
Setelah membahas mengenai pembelajaran synchronous, berikut ini adalah beberapa kelebihan dari pembelajaran secara asinkron, di antaranya:
- Sesi yang direkam memberikan waktu kepada peserta didik untuk mencerna konten sesi dan/atau melakukan penelitian lebih lanjut sebelum mengajukan pertanyaan dalam kelompok diskusi. Ini lebih baik untuk pemikir yang lebih berhati-hati.
- Peserta didik dapat mengakses konten pembelajaran dan memulai atau menanggapi interaksi dengan pendidik dan teman sebayanya pada saat yang paling sesuai dengan jadwal mereka.
- Peserta didik dapat menonton ulang sesi yang direkam untuk memperdalam pembelajaran mereka, atau untuk meninjau konten sebelum ujian akhir. Peserta didik juga dapat meninjau utas dalam grup diskusi lama setelah diskusi tersebut berlangsung.
- Lebih demokratis. Contoh: selama sesi langsung (sinkron), hanya sejumlah kecil peserta didik yang dapat mengajukan pertanyaan, karena mungkin terbatas waktu. Akan tetapi, dalam grup diskusi (asinkron) semua peserta didik dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar.
- Memungkinkan peserta didik mengatasi tantangan yang tidak terduga seperti jatuh sakit selama seminggu, atau berurusan dengan keadaan darurat keluarga.
Meskipun demikian, pembelajaran asinkron juga tetap memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan tersebut yaitu:
- Peserta didik mungkin merasa kurang terhubung dengan pendidik saat mereka menonton sesi yang direkam.
- Peserta didik mungkin merasa kurang terhubung dengan kelas secara keseluruhan ketika mereka tidak melihat teman sekelasnya.
- Peserta didik mungkin menunda interaksi dengan sesi yang direkam karena mereka selalu dapat “melakukannya nanti”.
- Pembelajaran asinkron membutuhkan keterampilan inisiasi tugas yang signifikan karena tidak ada waktu kelas yang dijadwalkan, hanya tenggat waktu penilaian.
- Pembelajaran asinkron membutuhkan tingkat komitmen dan keterampilan belajar mandiri yang lebih tinggi.
Keseimbangan Antara Synchronous dan Asynchronous
Pada bagian ini kita akan membahas mengenai keseimbangan antara komunikasi sinkron dan asinkron pada beberapa situasi yang memerlukan penerapan kedua pembelajaran tersebut dengan tepat.
Pekerjaan jarak jauh, misalnya, untuk sebagian orang bisa terasa sangat mengisolasi. Komunikasi yang sinkron dapat membantu Anda membangun hubungan baik dengan rekan satu tim dan mengembangkan hubungan pribadi yang menghasilkan kolaborasi yang lebih baik di kelas atau tempat kerja.
Ini juga berguna saat Anda ingin mendiskusikan topik sensitif, memberikan umpan balik kritis, ulasan kinerja, atau brainstorming banyak ide sekaligus.
Saat sebuah proyek bergerak cepat dan Anda ingin menyinkronkan semua orang, rapat melalui video conference dapat membantu Anda mencapai tujuan ini. Dalam krisis atau keadaan darurat, masuk akal untuk membuat semua orang bergabung dengan cepat, untuk mengurangi masalah.
Namun, ini bisa menjadi waktu yang menyebalkan ketika:
- Karyawan harus datang ke rapat dan menunggu semua orang datang.
- Anda bangun di pagi hari dan hal pertama yang Anda lakukan adalah menanggapi e-mail kantor dan pesan pada aplikasi pesan.
- Anda menghabiskan sepanjang hari untuk membalas e-mail tanpa akhir alih-alih menyelesaikan tugas yang jatuh tempo dalam satu jam.
Triknya adalah menjaga komunikasi sinkron seminimal mungkin. Berikan otonomi tim Anda tetapi tetapkan aturan yang membuat semua orang selaras. Jangan micromanage, tetapi tetap available saat mereka membutuhkan bantuan untuk melewati kendala atau hambatan yang ada.
Atur bonding events pada tim untuk mencegah isolasi dan menjaga hubungan sosial. Gabungkan komunikasi asinkron dan sinkron, maka Anda akan memiliki tim yang bahagia dengan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.
Synchronous dan Asynchronous, Mana yang Harus Digunakan?
Pembelajaran online sinkron dan asinkron masing-masing memiliki tempatnya masing-masing, bergantung pada apa yang ingin dicapai oleh pendidik dan panduan yang mungkin telah mereka terima dari institusi, fakultas, atau departemen mereka.
Misalnya, presentasi sinkron (langsung) memungkinkan peserta didik mengajukan pertanyaan saat presentasi sedang berlangsung; presentasi asinkron (direkam) memungkinkan peserta didik memiliki waktu untuk berunding dan merenung sebelum mengajukan pertanyaan, mungkin dalam grup diskusi online.
Obrolan langsung dan sinkron selama jam kerja memungkinkan pendidik dan peserta didik berinteraksi yang menyerupai percakapan nyata. Namun, menggunakan papan diskusi asinkron untuk mengumpulkan dan menjawab pertanyaan berfungsi lebih baik bagi peserta didik yang jadwalnya tidak memungkinkan mereka untuk terlibat dalam obrolan langsung.
Saat Anda membuat keputusan ini, ingatlah bahwa peserta didik Anda mungkin berada di beberapa zona waktu, bekerja penuh atau paruh waktu, memiliki koneksi internet yang terputus-putus, mungkin merawat anggota keluarga yang sakit, atau memiliki komitmen lain yang mencegah mereka untuk online di waktu tertentu.
Kesimpulan
Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran synchronous dan asynchronous masing-masing memberikan kelebihan dan kekurangan yang berbeda, tergantung pada situasi dan kebutuhan yang diperlukan. Penting untuk mempertimbangkan masing-masing peserta didik, konten pembelajaran, dan faktor lain saat memutuskan pendekatan mana yang akan digunakan.
Pembelajaran sinkron menyediakan lingkungan yang lebih terstruktur dan dapat bermanfaat untuk terhubung dengan teman sebaya. Sebaliknya, pembelajaran asinkron dapat menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan bagus untuk pembelajar mandiri. Pada akhirnya, tergantung pendidik atau instruktur untuk memutuskan pendekatan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan, sehingga pengalaman belajar dapat memenuhi harapan peserta didik mereka.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.