Six Thinking Hats: Melihat Masalah dari Perspektif yang Berbeda
“Enam Topi Berpikir” atau yang dikenal dengan Six Thinking Hats adalah teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses berpikir. Teknik ini dapat membantu individu untuk berpikir lebih objektif dan kreatif. Teknik ini melibatkan enam “topi” yang berbeda, masing-masing mewakili jenis pemikiran yang berbeda.
Apa itu Six Thinking Hats?
Six Thinking Hats adalah teknik yang membantu individu dan tim melihat masalah dan situasi dari berbagai perspektif. Intinya, enam topi mengarahkan Anda pada ‘bagaimana berpikir’ daripada ‘apa yang harus dipikirkan’, yang berarti dapat diterapkan secara universal.
Seperti yang diidentifikasi oleh De Bono, hal ini menyederhanakan pemikiran dengan mempertahankan fokus pada satu elemen pada satu waktu dan memungkinkan perubahan dalam pemikiran sambil meminimalkan konflik antara anggota dalam kelompok.
Beberapa contoh masalah di mana Six Thinking Hats dapat digunakan, termasuk:
- Sebuah kedai kopi mendapatkan semakin banyak keluhan dari pelanggan karena mereka harus menunggu terlalu lama untuk kopi mereka – bagaimana mereka bisa memecahkan masalah ini?
- Sebuah pabrik mobil menemukan bahwa departemen kualitas mereka memiliki catatan ketidakhadiran yang memburuk dengan beberapa kali sakit dari beberapa staf – apa yang terjadi dan bagaimana mereka dapat meningkatkan tingkat ketidakhadiran?
Akan tetapi, tidak semua masalah yang Anda ketahui, Anda dapat menerapkan enam topi untuk peluang, beberapa contohnya termasuk:
- Sebuah kedai kopi menemukan bahwa ada mesin kopi baru di pasaran yang dapat membuat kopi kita tiga kali lebih cepat daripada mesin mereka saat ini – haruskah mereka membelinya?
- Sebuah produsen mobil telah didekati oleh perusahaan yang menawarkan program insentif baru bagi karyawannya, mereka menjanjikan bahwa program ini akan meningkatkan tingkat keterlibatan karyawan – haruskah mereka berinvestasi dalam program ini?
Six Thinking Hats
Memecahkan masalah dengan menggunakan model Six Thinking Hats membutuhkan perspektif berpikir yang berbeda. Setiap perspektif diwakili dengan warna topi. Pada akhir sesi diskusi, para pemangku kepentingan harus lebih memahami masalah dari pendekatan lain untuk mencapai solusi kreatif dan inovatif. Selama setiap pertemuan diskusi pemikiran kritis, fasilitator menentukan topi mana yang harus dipakai di bagian diskusi tertentu sebagai berikut:
Topi Putih
Topi ini mewakili fakta dan informasi tentang masalah argumen. Selama bagian ini, para pemangku kepentingan hanya berbagi informasi tentang masalah dan membuat catatan. Tidak ada pengembangan lebih lanjut dalam proses berpikir yang harus dilakukan. Pertanyaan pada bagian ini bisa berupa “apa informasi yang tersedia?” dan “apa fakta yang kita miliki?”.
Topi Hitam
Mengenakan topi hitam mendorong peserta untuk memikirkan masalah atau saran dengan hati-hati dan defensif. Bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan dari proposal dan kerugiannya, dan mengapa ide tersebut mungkin tidak berhasil berdasarkan alasan yang logis.
Berfokus pada peringatan, risiko, atau kehati-hatian membantu para pemangku kepentingan untuk mengisolasi alasan dan memikirkan solusi dalam warna kuning. Selama diskusi ini, pertanyaan yang bisa diajukan adalah “apa saja risikonya?” dan “mengapa usulan tersebut tidak berhasil?”.
Topi Kuning
Berbeda dengan topi hitam, topi kuning diandaikan mencerminkan matahari atau sikap optimis. Para pemangku kepentingan berpikir dari sudut pandang optimis tentang masalah atau saran. Ini membantu untuk menyoroti keuntungan dan manfaat dari rekomendasi. Dalam hal ini, pertanyaannya adalah “apa keuntungan dari penerapan solusi?” dan “mengapa menurut Anda solusi ini bisa diterapkan?”.
Topi Merah
Topi emosi menyajikan perasaan para pemangku kepentingan tentang masalah dan reaksi usus mereka. Menggunakan topi ini adalah untuk memahami respons emosional yang berbeda seperti cinta, benci, suka dan tidak suka. Topi merah tidak bertujuan untuk memahami alasan di balik perasaan ini. Kita dapat mengajukan pertanyaan seperti “apa yang Anda rasakan tentang saran tersebut?” dan “apa reaksi Anda?”
Topi Hijau
Topi ini mewakili bagian pemikiran kreatif dari diskusi. Selama diskusi pemikiran kritis, topi ini memicu pemikiran para pemangku kepentingan untuk berinovasi dalam solusi pemikiran kreatif untuk masalah atau melihat saran dari perspektif kreatif. Alat-alat inovatif dapat mendorong kreativitas selama percakapan, seperti Lego Serious Play dan teknik brainstorming.
Topi Biru
Topi ini adalah rencana pengendalian proses di mana pemimpin rapat mengelola kesulitan selama diskusi. Ini memastikan bahwa pedoman teknik enam topi berpikir diterapkan. Topi ini dapat digunakan untuk mengarahkan proses berpikir ke rute yang lebih baik. Misalnya, fasilitator dapat mengarahkan diskusi ke rute topi hijau jika tidak ada ide.
Siapa yang Menemukan Six Thinking Hats?
Pendekatan Six Thinking Hats diciptakan oleh Edward de Bono, seorang dokter, psikolog, dan filsuf Malta. Dia menggunakannya dalam pekerjaannya memberi nasihat kepada lembaga pemerintah, tetapi dia juga menginginkannya menjadi alat praktis untuk pemecahan masalah sehari-hari. Ini pertama kali muncul dalam bukunya tahun 1985 dengan nama yang sama, yang telah direvisi beberapa kali.
De Bono – yang meninggal pada tahun 2021 – juga merupakan penemu “pemikiran lateral,” metode pemecahan masalah secara tidak langsung, seringkali dengan cara yang kreatif dan mengejutkan. Demikian pula, Six Thinking Hats adalah cara untuk memahami dan mengeksplorasi berbagai jenis pemikiran.
Kapan Harus Menggunakan Teknik Six Thinking Hats?
Gunakan model Six Thinking Hats untuk membantu:
- Menjalankan rapat yang lebih baik dan lebih terstruktur terutama jika cenderung hanya ada satu pandangan di setiap rapat.
- Membuat keputusan yang lebih baik dengan memiliki pandangan yang lebih bagus dan luas terhadap masalah.
- Mendekati masalah dari berbagai sudut fakta, emosi dan kreativitas.
- Menginspirasi penciptaan ide sebagai kegiatan ice-breaker dengan meminta orang yang berbeda memainkan peran yang berbeda.
- Lebih banyak kolaborasi selama curah pendapat dan pengambilan keputusan dengan peran yang ditetapkan termasuk tanggung jawab fasilitator.
- Dan lain-lain.
Cara Menjalankan Latihan Six Thinking Hats
Six Thinking Hats adalah teknik yang sempurna untuk melihat pengambilan keputusan dari berbagai perspektif. Teknik ini memperkenalkan proses berpikir paralel yang terorganisir dan membantu para peserta untuk lebih terlibat dan fokus selama diskusi.
Teknik ini dapat diterapkan dalam banyak cara, baik dalam kelompok maupun sebagai individu. Setelah memutuskan masalah atau situasi yang perlu Anda diskusikan, cobalah pendekatan-pendekatan ini:
Dalam Kelompok
- Mulailah dengan menugaskan seorang moderator untuk kelompok yang akan memakai topi biru. Moderator harus menetapkan agenda sebelum pertemuan dan terbiasa dengan konsep Six Thinking Hats.
- Kemudian, setiap peserta harus memiliki cara mudah untuk melihat perspektif apa yang harus mereka ambil tergantung pada topi apa yang mereka miliki. Tag nama dengan warna topi masing-masing atau tanda di atas meja di depan mereka harus melakukan pekerjaan itu.
- Pastikan setiap orang memiliki cara untuk mencatat ide-ide mereka, sehingga mereka dapat dengan jelas menunjukkan topi mana yang mereka kenakan pada saat itu.
- Jika kelompoknya besar, bagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Anda bisa memberikan topi kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan pendekatan mereka, atau Anda bisa meminta semua kelompok memakai topi yang sama untuk mendiskusikan perspektif yang sama sebelum melanjutkan ke topi berikutnya.
- Sebaiknya Anda merotasi topi di antara setiap kelompok untuk menumbuhkan sebanyak mungkin gagasan baru dan membuat semua orang memikirkan masalah dari perspektif yang berbeda.
- Untuk meningkatkan kerja sama tim dan kolaborasi, Anda juga bisa membuat setiap kelompok dan sub-kelompok hanya memakai satu topi pada satu waktu.
Secara Individual
Ketika Anda menangani suatu masalah tetapi Anda harus menyelesaikannya sendiri, sebaiknya gunakan templat yang dimiliki setiap topi secara bergantian. Kemudian, catatlah hasil pemikiran Anda berdasarkan masing-masing perspektif dari setiap topi. Susunlah hasil dari setiap perspektif tersebut sehingga menjadi sebuah solusi terbaik dari masalah yang Anda hadapi.
Cara langsung untuk melakukan hal ini adalah dengan mengerjakan setiap topi satu per satu sambil membuat catatan dari setiap sudut pandang.
Cobalah untuk tidak berpindah-pindah dari satu topi ke topi yang lain sebelum Anda selesai melakukannya – hal itu bisa membingungkan.
Kesimpulan
Teknik Six Thinking Hats adalah alat yang ampuh yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah. Teknik ini dapat membantu individu untuk berpikir lebih dalam dan kreatif, dan untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda. Dengan menggunakan Six Thinking Hats, orang dapat menjadi pemikir yang lebih baik dan pemecah masalah yang lebih efektif.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.