Membuat Storyboard Tidak Harus Pandai Menggambar Lho. Berikut Caranya!
Storyboard merupakan alat yang efektif untuk memvisualisasikan elemen-elemen cerita dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cerita akan mengalir saat dihidupkan. Ini telah digunakan dalam pembuatan film, animasi, video game, dan periklanan selama beberapa dekade.
Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa poin penting mengenai storyboarding. Yuk simak!
Pengertian Storyboard
Storyboard atau papan cerita adalah kumpulan ilustrasi terorganisir yang digunakan dalam pengembangan proyek kreatif, seperti film dan acara televisi. Storyboard membantu untuk merencanakan aspek visual dari sebuah proyek sebelum pembuatan film atau animasi dimulai. Storyboard bertindak sebagai roadmap untuk proses produksi, memungkinkan seseorang melihat bagaimana semua elemen akan cocok satu sama lain.
Papan cerita pada dasarnya adalah ilustrasi yang menggambarkan setiap adegan dalam produksi. Ini seperti memiliki “blueprint” dari apa yang Anda bayangkan sebelum syuting dimulai. Hal ini memungkinkan semua anggota tim produksi untuk mendapatkan pemahaman yang sama tentang bagaimana mereka ingin mengeksekusi adegan dan pengambilan gambar tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Storyboard biasanya terdiri dari sketsa atau gambar digital yang menggambarkan adegan-adegan kunci dalam naskah atau memberikan gambaran kasar tentang tampilan setiap adegan. Setiap gambar disertai dengan komentar tentang apa yang terjadi dalam adegan itu dan catatan mendetail tentang sudut kamera, dialog, urutan aksi, dan detail lain yang diperlukan untuk tujuan produksi.
Papan cerita dibuat oleh seorang profesional yang berspesialisasi dalam perencanaan praproduksi. Mereka sering berkolaborasi dengan penulis, sutradara, dan tim produksi untuk memastikan bahwa visi mereka terwakili secara akurat di layar.
Tujuan Adanya Storyboard
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa storyboarding merupakan bagian penting dalam memproduksi film atau animasi, dan merupakan dasar untuk setiap proyek kreatif.
Tujuan adanya storyboard adalah membantu tim produksi memvisualisasikan film mereka sebelum mereka mulai merekamnya. Ini memungkinkan mereka untuk memikirkan berbagai sudut dan perspektif yang dapat digunakan saat merekam adegan atau urutan. Papan cerita juga memberikan gambaran kepada tim produksi tentang berapa lama setiap pengambilan gambar, sudut kamera seperti apa yang harus digunakan, dan efek khusus apa yang diperlukan untuk adegan tertentu.
Proses pembuatan papan cerita melibatkan pembuatan sketsa setiap shot atau adegan secara berurutan dengan menggunakan ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini sering menyertakan elemen kunci seperti balon dialog dan simbol yang membantu menyampaikan gerakan di layar. Setiap panel harus memiliki catatan tertulis di bawahnya yang menjelaskan apa yang terjadi dalam frame, atau bagaimana transisi harus terjadi antara satu adegan ke adegan lainnya.
Selain itu, meskipun Anda mungkin memerlukan waktu untuk menyusun papan cerita Anda, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat waktu Anda dalam revisi nanti. Tidak hanya akan membantu Anda menjelaskan visi Anda kepada tim Anda, tetapi juga akan membuat proses pembuatan berjalan lebih lancar.
Melalui papan cerita, baik penulis, sutradara, maupun tim produksi dapat memastikan bahwa produk akhir akan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan teknik ini dari awal hingga akhir.
Manfaat Storyboard
Setelah mengenal storyboard, berikut adalah beberapa manfaat jika Anda membuat storyboard dalam perencanaan produksi Anda:
1. Membantu memastikan semua elemen diatur sesuai yang diinginkan
Tim produksi sering menyertakan sketsa, catatan dialog, arah kamera, serta deskripsi tentang karakter dan tindakan mereka di sepanjang urutan. Ini memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam proses produksi memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari mereka.
2. Sebagai alat komunikasi antartim produksi
Storyboard memberi tim produksi garis besar proyek dan berfungsi sebagai titik referensi selama produksi. Ini juga membantu tim produksi mengomunikasikan visi dan ide mereka dengan lebih baik kepada anggota tim lainnya, seperti animator, sutradara, produser, aktor, dan operator kamera, dengan menyediakan bahasa umum yang dapat digunakan oleh semua orang yang terlibat untuk mereferensikan ide dengan cepat dan efisien. Ditambah, papan cerita membantu menciptakan visi bersama di antara tim, hingga memungkinkan umpan balik dan kolaborasi penting.
3. Membantu membuat cerita yang kohesif
Storyboard membantu tim produksi memvisualisasikan sudut kamera sebelum produksi dimulai. Maka dari itu, storyboarding sangat penting untuk setiap proyek yang melibatkan penceritaan atau kreasi visual. Selain itu, kreator juga bisa mendapatkan umpan balik dari kolega atau timnya yang dapat membantu menyempurnakan dan meningkatkan proyek mereka bahkan sebelum diproduksi.
4. Membantu mempercepat siklus produksi
Hal ini berkaitan dengan waktu produksi, di mana storyboarding dapat menghemat waktu dalam proses pengambilan keputusan seperti memutuskan urutan pengambilan gambar, atau lokasi pengambilan gambar untuk adegan karena adanya visual yang telah direncanakan.
Cara Membuat Storyboard
Membuat storyboard merupakan langkah penting dalam tahap praproduksi produksi film atau animasi.
1. Membuat Slide Kosong sebagai Timeline
Langkah pertama yaitu menggambar serangkaian kotak, pikirkan kotak-kotak ini sebagai frame video. Di setiap kotak, shot atau adegan yang berbeda akan dilakukan. Anda dapat membuat sketsa pemandangan dengan tangan, membuatnya di komputer atau software, atau bahkan mengambil foto. Pastikan untuk menyisakan ruang untuk menulis catatan dan baris dari naskah di bawah atau di samping setiap bingkai.
2. Menulis Naskah atau Script
Di bawah setiap gambar, tulis baris-baris dari naskah yang akan diucapkan dalam adegan tersebut dan catat beberapa catatan tentang apa yang terjadi. Storyboard Anda harus dibaca seperti buku komik, sehingga pembaca (rekan kerja, klien, dll.) dapat mengetahui dengan tepat apa yang akan terjadi dalam video Anda. Naskah yang dibuat dapat berbentuk dialog, pengisi suara, atau kombinasi keduanya.
3. Membuat Sketsa Cerita
Selanjutnya, Anda harus membuat sketsa bagaimana setiap adegan akan terlihat secara visual. Meskipun begitu, Anda tidak harus pandai menggambar untuk membuat sketsa storyboard.
Storyboard Anda tidak harus terlalu mendetail, Anda tidak perlu menggambar semua properti atau bahkan menggunakan warna. Cukup berikan detail visual yang cukup untuk memberi kesan tentang apa yang terjadi, karakter mana yang ada di adegan itu, dan seperti apa frame umumnya. Naskah dan catatan akan membantu mengisi detail lainnya.
Anda juga dapat membuat catatan tentang sudut dan pergerakan kamera, transisi di antara pengambilan gambar, dan detail lain yang akan berguna selama produksi dan pasca produksi. Pastikan bahwa semua topik utama yang ingin Anda tekankan tercakup dan video tersebut cocok secara logis dengan pengulangan yang minimal.
Saat membuat papan cerita, ingatlah tujuan setiap video, dan jangan takut untuk membuat revisi. Tahap awal proses ini adalah waktu terbaik untuk menyesuaikan visual dan naskah Anda untuk membuat video yang menarik dan efektif.
Setelah papan cerita Anda disetujui, maka Anda akhirnya siap membuat video!
Kesimpulan
Storyboard adalah alat yang sangat berharga bagi pembuat film, animator, dan proyek kreatif lainnya. Ini memberikan kesempatan untuk memvisualisasikan ide dan dapat membantu dalam mengarahkan proyek. Storyboarding juga merupakan cara yang bagus untuk merancang karakter, isi cerita, dan adegan dengan cepat sambil melacak jika ada perubahan. Dengan papan cerita yang baik dan tepat, siapa pun dapat membuat konten yang luar biasa dengan mudah.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.