Upskilling dan Reskilling: Tingkatkan Karier Anda dengan Pelatihan dan Keterampilan Baru
Tenaga kerja modern berubah dengan cepat, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk tetap terdepan dalam persaingan juga ikut berubah. Tidak sedikit juga perusahaan saat ini yang semakin sadar akan kebutuhan untuk meningkatkan dan melatih kembali tenaga kerja mereka. Maka dari itu, agar tetap kompetitif di pasar kerja saat ini karyawan harus terus memperbarui dan meningkatkan keahlian mereka.
Proses ini dikenal sebagai upskilling dan reskilling. Upskilling melibatkan pengembangan keterampilan yang ada atau memperoleh yang baru, sedangkan reskilling melibatkan pembelajaran keterampilan yang sama sekali baru yang mungkin diperlukan untuk peran pekerjaan tertentu.
Ditambah dengan kemajuan teknologi yang pesat, menjadi semakin penting bagi karyawan untuk dapat beradaptasi dan memperoleh keterampilan baru agar tetap dapat dipekerjakan.
Apa Itu Upskilling dan Reskilling?
Menurut Cambridge Dictionary, upskilling adalah proses mempelajari keterampilan baru atau mengajarkan keterampilan baru kepada pekerja atau karyawan, sedangkan reskilling adalah proses mempelajari keterampilan baru sehingga Anda dapat melakukan pekerjaan yang berbeda, atau melatih orang untuk melakukan pekerjaan yang berbeda.
Upskilling mengajarkan keterampilan baru kepada karyawan untuk membantu mereka mengambil lebih banyak tanggung jawab atau pindah ke peran yang berbeda dalam organisasi atau perusahaan mereka. Ini melibatkan pemberian pengetahuan, pelatihan, dan sumber daya tambahan kepada staf, yang dapat memperluas potensi mereka dalam peran pekerjaan mereka.
Di sisi lain, reskilling difokuskan untuk membantu karyawan beralih ke bidang karier yang benar-benar baru dengan membekali mereka dengan keterampilan dan kualifikasi yang relevan melalui kesempatan belajar yang luas.
Upskilling dan reskilling merupakan dua strategi penting untuk memastikan karyawan tetap kompetitif di tempat kerja. Pentingnya mengetahui kapan harus upskill atau reskill dan memahami apa dan mengapa hal itu sangat bermanfaat.
Apa Dasar dari Upskilling dan Reskilling?
Meskipun upskilling dan reskilling adalah tentang mempelajari keterampilan baru, konteks masing-masingnya sedikit berbeda. Upskilling difokuskan untuk membantu karyawan menjadi lebih berpengetahuan dan mengembangkan kompetensi baru yang berhubungan dengan posisi mereka saat ini, sedangkan reskilling tentang memperlengkapi pekerja untuk berpindah jalur dan pindah ke peran baru dalam organisasi atau perusahaan Anda.
Perbedaan antara kedua konsep ini terletak pada tujuan pelatihan. Peningkatan keterampilan (upskill) bertujuan untuk mengajarkan keterampilan baru kepada karyawan guna mengoptimalkan kinerja mereka. Sedangkan pelatihan ulang (reskill) ditetapkan untuk melatih karyawan agar beradaptasi dengan posisi berbeda di dalam perusahaan. Secara umum, yang pertama dikatakan menciptakan pekerja yang lebih terspesialisasi dan yang terakhir lebih fleksibel.
Mengapa Upskilling dan Reskilling Menjadi Penting Saat Ini?
Pengembangan keterampilan selalu penting, tetapi peristiwa baru-baru ini meningkatkan taruhannya. Kita sekarang berada dalam apa yang sering disebut “Revolusi Industri Keempat”, masa di mana kemajuan AI dan otomasi merevolusi cara kita bekerja. Karena laju perubahan semakin cepat dan peluang bagi yang hanya memiliki sedikit keterampilan semakin menyusut, mengembangkan kompetensi baru tidak bisa lagi menjadi hanya renungan.
Selain menjadi yang terdepan dalam persaingan, upskilling dan reskilling juga memberi karyawan kesempatan untuk memajukan prospek karier mereka. Karena teknologi terus berkembang dan industri menjadi lebih terspesialisasi, penting bagi pekerja untuk memperoleh pengetahuan dan teknik baru jika mereka ingin naik dalam bidang pilihan mereka. Dengan meluangkan waktu untuk mempelajari hal-hal baru, karyawan memposisikan diri sebagai aset berharga yang tidak dapat diabaikan oleh pemberi kerja.
Upskilling melibatkan pembelajaran keterampilan baru seperti kemampuan berbasis pengetahuan atau teknis yang memungkinkan individu untuk mengambil peran yang lebih menantang dalam perusahaan atau industri. Ini dapat membantu mereka maju lebih cepat dalam jalur karier mereka serta mendapatkan kepercayaan diri sebagai karyawan dan profesional. Reskilling melibatkan memperbarui keterampilan yang ada dengan praktik terbaru atau mendapatkan kualifikasi tambahan agar tetap relevan dengan tren saat ini di tempat kerja. Kedua strategi tersebut membantu para pekerja tetap berada di depan perubahan kebutuhan sehingga mereka dapat mengembangkan kepercayaan yang lebih kuat yang akan membawa mereka menuju kesuksesan.
Pentingnya Jalur Karier
Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan upskilling dan reskilling di organisasi atau perusahaan Anda adalah dengan menyediakan jalur karier yang terstruktur bagi karyawan. Career pathing atau jalur karier adalah proses yang digunakan oleh seorang karyawan untuk merencanakan kursus untuk pengembangan karier pribadi mereka. Strategi upskilling dan reskilling dapat diperkenalkan ke dalam bisnis Anda dengan membuat program jenjang karier sebagai cara untuk menyelaraskan impian karier karyawan Anda dengan tujuan bisnis organisasi Anda.
Strategi jenjang karier yang sukses diturunkan dari pendekatan berbasis kompetensi. Hal ini memungkinkan organisasi Anda untuk mengevaluasi dan menilai kompetensi khusus yang diperlukan untuk setiap peran unik dan memahami pengembangan keterampilan yang diperlukan bagi karyawan yang pindah ke posisi baru.
Jalur karier bersifat pribadi bagi setiap karyawan dan membantu mereka memecah langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan karier jangka panjang mereka dan memajukan karier mereka, baik secara lateral maupun melalui promosi. Ini membutuhkan pemahaman tentang pengetahuan, keterampilan, dan ciri-ciri pribadi yang diperlukan dan membantu mengidentifikasi keterampilan khusus dan pelatihan tambahan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Baca juga: 8 Pelatihan Soft Skill Terbaik yang Perlu Anda Pelajari
Dari Soft Skill ke Hard Skill
Dalam hal pelatihan karyawan, perusahaan perlu memberikan perhatian yang sama pada hard skill dan soft skill. Hard skill adalah keterampilan teknis pekerja yang memungkinkan mereka melakukan tugas tertentu, seperti bekerja dengan program komputer tertentu, sedangkan soft skill mengacu pada kecerdasan emosional, kemampuan komunikasi, manajemen perubahan, dan keterampilan pribadi dan interpersonal lainnya yang membantu pekerja berkembang secara efisien di dalam sebuah perusahaan modern.
Beberapa soft skill yang kemungkinan banyak dicari oleh perusahaan saat ini antara lain:
- Berpikir kritis dan inovatif.
- Pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran.
- Kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif.
- Pemecahan masalah yang kompleks.
- Kepemimpinan dan pengaruh sosial.
Sebaliknya, di antara soft skill yang bisa bergeser atau kalah di pasar tenaga kerja karena di masa depan mereka bisa saja ditakdirkan untuk diturunkan ke robotisasi dan otomatisasi (contohnya seperti AI, robot, dll), adalah:
- Kecekatan dan ketelitian manual.
- Kapasitas memori dan mendengarkan aktif.
- Manajemen keuangan dan sumber daya material.
- Kemampuan matematis.
- Koordinasi dan manajemen waktu.
Bagaimana Menerapkan Rencana Upskilling dan Reskilling?
Meskipun setiap organisasi atau perusahaan memiliki metodenya masing-masing, secara umum langkah-langkah untuk mengimplementasikan rencana upskilling dan reskilling dapat diringkas sebagai berikut:
- Pelajari persyaratan bisnis untuk menentukan posisi dan keterampilan baru yang dibutuhkan perusahaan.
- Lakukan penilaian keterampilan tenaga kerja yang ada agar tergantung pada kebutuhan bisnis, Anda dapat mengetahui siapa yang membutuhkan peningkatan keterampilan dan siapa yang membutuhkan keterampilan ulang.
- Rancang sistem pelatihan untuk profil yang berbeda, buat pelatihan menjadi mudah melalui alat digital dan jam yang menguntungkan, sebaiknya selama hari kerja.
- Melakukan penilaian berkelanjutan untuk menentukan tingkat kemajuan dan menganalisis tingkat respons karyawan.
Kesimpulan
Upskilling dan reskilling penting bagi tenaga kerja untuk tetap kompetitif di pasar kerja yang terus berkembang. Hal ini juga dapat menawarkan peluang baru bagi para profesional di berbagai industri dan membantu mereka meningkatkan keterampilan mereka, serta meningkatkan prospek karier mereka secara keseluruhan. Penting bagi pemberi kerja untuk memahami pentingnya fenomena ini dan implikasinya pada pasar tenaga kerja, sambil secara aktif mencari cara untuk mendukung upaya pelatihan dan peningkatan keterampilan.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.