Kenali tentang Self-Awareness, yang Memiliki Banyak Manfaat untuk Anda
Apakah Anda ingin menjadi lebih bahagia, memiliki lebih banyak pengaruh, menjadi pengambil keputusan yang lebih baik, dan menjadi pemimpin yang lebih efektif? Self-awareness atau kesadaran diri adalah salah satu kekuatan terpenting yang perlu Anda kembangkan. Inilah yang akan membuat Anda tetap berada pada target untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda dan menjadi pemimpin terbaik yang Anda bisa.
Manfaat dari self-awareness sangat beragam, contohnya seperti peningkatan pengaruh, perspektif yang lebih besar, dan hubungan yang lebih kuat. Mari kita telusuri apa itu self-awareness atau kesadaran diri, jenis-jenisnya, manfaatnya, hingga cara-cara untuk mengembangkannya.
Apa itu Self-Awareness?
Peneliti Shelley Duval dan Robert Wicklund mempublikasikan teori besar pertama tentang self-awareness pada awal tahun 1970-an. Mereka mengatakan bahwa self-awareness adalah kemampuan untuk melihat ke dalam diri, berpikir secara mendalam tentang perilaku Anda, dan mempertimbangkan bagaimana perilaku tersebut selaras dengan standar moral dan nilai-nilai Anda.
Mereka berpendapat bahwa ketika perilaku Anda tidak selaras dengan standar Anda, Anda akan merasa tidak nyaman, tidak bahagia, dan negatif. Sebaliknya, ketika perilaku dan nilai-nilai Anda selaras, Anda merasa positif dan percaya diri. Kesadaran diri juga memberi Anda pemahaman yang lebih dalam tentang sikap, pendapat, dan pengetahuan Anda sendiri.
Self-awareness terkadang disalahartikan sebagai self-consciousness, tetapi ada perbedaan penting di antara keduanya. Self-consciousness adalah keadaan self-awareness yang sangat peka; ini adalah keasyikan yang berlebihan dengan sikap, perilaku, atau penampilan Anda sendiri, dan sering kali dianggap sebagai hal yang negatif. Self-awareness berfokus pada dampak perilaku Anda terhadap orang lain, dan dengan demikian, jauh lebih positif.
Self-awareness adalah salah satu elemen terpenting dari kecerdasan emosional. Hal ini memberi Anda kemampuan untuk memahami dan mengendalikan emosi dan tindakan Anda sendiri, dan membantu Anda memahami bagaimana hal ini memengaruhi emosi dan tindakan orang lain.
Tingkat Self-Awareness
Jadi, bagaimana tepatnya anak-anak menjadi sadar akan diri mereka sendiri sebagai makhluk yang terpisah? Salah satu teori utama tentang self-awareness, yang diperkenalkan oleh psikolog perkembangan Philippe Rochat, menyatakan bahwa ada lima tingkat kesadaran diri. Anak-anak berkembang melalui tahap-tahap ini antara kelahiran dan sekitar usia 4 atau 5 tahun. Berikut penjelasannya:
- Differentiation: Seorang bayi mulai mengenali bayangan mereka sendiri. Mereka mungkin mendeteksi ada sesuatu yang berbeda atau istimewa saat melihat bayangan mereka.
- Situation: Seorang bayi mulai mengenali bayangan, keberadaan, dan gerakannya sendiri sebagai sesuatu yang terpisah dari orang-orang di sekitarnya.
- Identification: Ini adalah tahap di mana seorang anak sepenuhnya mengetahui bahwa itu adalah bayangan mereka sendiri di cermin. Mereka tahu, “Inilah saya”.
- Permanence: Mereka memiliki perasaan yang lengkap tentang diri mereka sendiri dan dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri dalam gambar atau video, bahkan ketika penampilan mereka berubah.
- Self-consciousness or ‘‘meta’’ self-awareness: Seorang anak mengadaptasi sudut pandang orang ketiga terhadap diri mereka sendiri, mereka menjadi sadar akan gagasan bahwa orang lain memandang mereka dengan cara-cara tertentu. Hal ini dapat menimbulkan perasaan seperti bangga atau malu.
Mengapa Self-Awareness Itu Penting?
Kesadaran diri sangat penting karena berfungsi sebagai fondasi untuk pertumbuhan pribadi, komunikasi yang efektif, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kesadaran diri itu penting:
1. Memahami Kekuatan dan Kelemahan Pribadi
Kesadaran diri memungkinkan individu untuk mengenali kekuatan dan kelemahan mereka. Dengan memahami apa yang menjadi keunggulan mereka dan di mana mereka mungkin perlu ditingkatkan, orang dapat membuat keputusan yang tepat tentang pengembangan pribadi dan profesional mereka.
2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Ketika individu sadar diri, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik yang selaras dengan nilai-nilai, tujuan, dan prioritas mereka. Kesadaran akan emosi dan proses berpikir seseorang memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih rasional dan disengaja.
3. Peningkatan Kecerdasan Emosional
Self-awareness adalah landasan kecerdasan emosional. Hal ini memungkinkan individu untuk mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri secara efektif, membina hubungan interpersonal yang lebih baik. Kesadaran ini juga meluas hingga memahami bagaimana emosi memengaruhi perilaku dan berdampak pada orang lain.
4. Komunikasi yang Efektif
Mengenali diri sendiri sangat penting untuk komunikasi yang efektif. Individu yang sadar diri dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan lebih jelas, memahami bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain, dan menyesuaikan gaya komunikasi mereka dengan situasi yang berbeda.
5. Membangun Resiliensi
Kesadaran diri berkontribusi pada ketahanan dengan membantu individu menavigasi tantangan dan kemunduran. Ketika menyadari reaksi mereka terhadap stres atau kesulitan, orang dapat mengembangkan mekanisme penanggulangan dan bangkit kembali dengan lebih efektif.
6. Menumbuhkan Keaslian
Keaslian berasal dari kesadaran diri. Menyadari nilai-nilai, keyakinan, dan identitas seseorang memungkinkan individu untuk hidup selaras dengan jati dirinya, menumbuhkan rasa keaslian dalam hubungan dan tindakan.
7. Memfasilitasi Pertumbuhan Pribadi
Pertumbuhan dan perkembangan pribadi terkait erat dengan kesadaran diri. Dengan terus merefleksikan pengalaman, kesuksesan, dan kegagalan, individu dapat belajar dan berkembang, menyempurnakan tujuan dan aspirasi mereka.
8. Peningkatan Hubungan Interpersonal
Memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri, serta mengenali dan menghormati perbedaan orang lain, sangat penting untuk membangun hubungan yang positif dan bermakna. Kesadaran diri menumbuhkan empati dan pemahaman yang lebih dalam terhadap orang lain.
9. Kesuksesan Karier
Dalam dunia profesional, kesadaran diri adalah aset yang berharga. Hal ini dapat mengarah pada pilihan karier yang lebih baik, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan meningkatkan efektivitas dalam bekerja dengan orang lain.
10. Kesehatan dan Kesejahteraan
Kesadaran diri meluas hingga mengenali kesehatan fisik dan mental. Hal ini memungkinkan individu untuk mengidentifikasi tanda-tanda stres, kelelahan, atau masalah kesehatan lainnya, mendorong mereka untuk mencari dukungan yang diperlukan dan membuat pilihan gaya hidup yang positif.
Intinya, kesadaran diri bertindak sebagai kompas, memandu individu dalam perjalanan pengembangan pribadi dan interpersonal mereka, memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan memiliki tujuan.
Jenis-jenis Self-Awareness
Para psikolog sering membagi kesadaran diri ke dalam dua jenis yang berbeda, baik yang bersifat publik maupun pribadi.
Self-Awareness Publik
Kesadaran akan bagaimana kita dapat tampil di hadapan orang lain. Karena kesadaran ini, kita lebih cenderung mematuhi norma-norma sosial dan berperilaku dengan cara-cara yang dapat diterima secara sosial.
Meskipun ada manfaat dari jenis kesadaran ini, ada juga bahaya yang dapat terjadi jika kita terjerumus ke dalam kesadaran diri. Mereka yang memiliki sifat ini mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.
Self-Awareness Pribadi
Mampu memperhatikan dan merefleksikan keadaan internal seseorang. Mereka yang memiliki kesadaran diri pribadi bersifat mawas diri, mendekati perasaan dan reaksi mereka dengan rasa ingin tahu.
Sebagai contoh, Anda mungkin menyadari bahwa diri Anda tegang saat Anda sedang mempersiapkan diri untuk sebuah pertemuan penting. Memperhatikan sensasi fisik dan mengaitkannya dengan kecemasan Anda tentang pertemuan tersebut akan menjadi contoh kesadaran diri pribadi.
Ketika kesadaran diri berujung pada kesadaran diri, kita enggan untuk berbagi aspek-aspek tertentu dari diri kita. Kita mengembangkan persona yang tidak memiliki keaslian.
Karakteristik Pemimpin dengan Self-Awareness
Kenali karakteristik pemimpin yang memiliki self-awareness dan yang tidak memilikinya dengan penjelasan berikut ini:
Karakteristik Pemimpin yang Sadar Diri
Pemimpin yang sadar diri akan memiliki pemahaman yang lebih besar tentang diri mereka sendiri dan dampak yang mereka miliki terhadap orang lain. Mereka akan menerima umpan balik, mengakui dan bersedia belajar dari kesalahan mereka, dan meluangkan waktu yang diperlukan untuk memahami motivasi karyawan mereka. Pemimpin ini langsung dalam pendekatan mereka, jelas dalam komunikasi mereka, dan terampil dalam menetapkan harapan bagi mereka yang mereka pimpin.
Ketika situasi yang penuh tekanan muncul, dan memang akan muncul, Anda akan mendapati mereka lebih tenang. Kinerja mereka akan lebih konsisten dan siap menghadapi tantangan yang mereka hadapi. Orang-orang ingin mengikuti dan bekerja untuk pemimpin ini dan akan berusaha lebih keras untuk mencapai hasil.
Karakteristik Pemimpin yang Kurang Memiliki Kesadaran Diri
Seorang pemimpin yang kurang memiliki kesadaran diri biasanya tidak menyadari mengapa mereka melakukan banyak hal yang mereka lakukan dan tidak menyadari dampak yang mereka timbulkan terhadap orang lain. Mereka dapat menyalahkan keadaan dan/atau orang lain atas banyak masalah mereka.
Kurangnya kesadaran diri ini dapat secara signifikan mengurangi keaslian diri mereka. Pemimpin ini bisa jadi tidak langsung dalam pendekatan mereka, tidak jelas dalam komunikasi mereka, dan dalam menetapkan ekspektasi bagi mereka yang dipimpinnya. Para pengikutnya akan kurang termotivasi dan terlibat oleh mereka. Ketika situasi yang penuh tekanan muncul, Anda sering dapat menyaksikan kurangnya ketenangan dari pemimpin ini. Dampaknya terhadap kinerja mereka dan kinerja orang lain sering kali tidak diinginkan dan signifikan.
Manfaat Self-Awareness
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memperkuat kesadaran diri memiliki beragam manfaat. Secara spesifik, masing-masing manfaat tersebut tergantung pada masing-masing individu.
Berikut adalah beberapa contoh manfaat umum dari kesadaran diri:
- Memberi kita kekuatan untuk mempengaruhi hasil.
- Membantu kita menjadi pengambil keputusan yang lebih baik.
- Memberi kita lebih banyak kepercayaan diri, sehingga kita berkomunikasi dengan kejelasan dan niat.
- Memungkinkan kita untuk memahami berbagai hal dari berbagai perspektif.
- Membebaskan kita dari asumsi dan bias kita.
- Membantu kita membangun hubungan yang lebih baik.
- Memberi kita kemampuan yang lebih besar untuk mengatur emosi kita.
- Mengurangi stress.
- Membuat kita lebih bahagia.
Cara Mengembangkan Self-Awareness
Ada beberapa cara untuk mengembangkan kesadaran diri. Namun, perlu diingat bahwa hal ini membutuhkan waktu dan usaha. Beberapa caranya adalah sebagai berikut:
1. Ketahui Kekuatan dan Kelemahan Anda
Anda dapat mulai membangun kesadaran diri dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan Anda. Lakukan analisis SWOT pribadi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hal ini.
Ketika Anda memahami bagaimana kepribadian Anda dibandingkan dengan kepribadian orang lain, Anda dapat menemukan apa yang memotivasi Anda, dan bagaimana Anda berhubungan dengan dunia. Kedua hal ini merupakan aspek penting dari kesadaran diri.
2. Merefleksikan Dampak yang Anda Miliki
Ketika Anda sadar diri, Anda memahami bagaimana Anda secara naluriah berpikir, berhubungan dengan orang lain, berkomunikasi, dan membuat keputusan.
Cara terbaik untuk memahami hal-hal ini adalah dengan membuat jurnal, di mana Anda menulis tentang hari Anda, hal-hal yang Anda lakukan, emosi yang Anda alami dan ungkapkan, dan konsekuensi dari semua itu. Hal ini akan membantu Anda memikirkan apa yang berhasil dan tidak berhasil bagi Anda, dan membantu Anda lebih sadar akan dampaknya terhadap orang lain.
Sebagai alternatif, beristirahatlah selama lima atau 10 menit sehari dan bermeditasi. Meditasi membantu memperluas dan memperkuat kesadaran diri Anda, dan juga dapat menurunkan stres. Atau luangkan waktu di malam hari untuk merenungkan hari Anda dengan tenang, dan pikirkan seberapa efektif Anda bekerja dengan orang lain. Apa yang telah Anda lakukan dengan sangat baik? Dan apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik?
3. Fokus pada Sesama
Orang yang sadar diri akan menyadari bagaimana kata-kata dan tindakan mereka mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi lebih sadar akan bagaimana Anda memengaruhi orang lain, pelajari cara mengelola emosi Anda. Luangkan waktu untuk mempertimbangkan apa yang Anda katakan dengan hati-hati, dan pikirkan bagaimana hal itu akan memengaruhi orang yang Anda ajak bicara.
Jika Anda mendapati diri Anda melampiaskan stres, kemarahan, atau frustrasi pada orang lain, segera hentikan. Sebaliknya, lihatlah apakah Anda dapat menemukan sesuatu yang positif dari situasi tersebut. Ambil napas dalam-dalam, atau bahkan pergi jika Anda merasa tidak dapat mengendalikan emosi Anda.
Ketika Anda mengatur kata-kata atau tindakan Anda sendiri, itu tidak berarti bahwa Anda bersikap palsu. Sebaliknya, ini menunjukkan bahwa Anda cukup peduli dengan orang lain untuk tidak mengatakan atau melakukan sesuatu yang dapat memengaruhi mereka secara negatif.
4. Meminta Masukan
Mendapatkan umpan balik penting untuk mengembangkan kesadaran diri. Ini sering kali merupakan satu-satunya cara agar Anda dapat mengetahui tentang masalah yang mungkin tidak dapat Anda hadapi secara langsung.
Anda bisa mendapatkan umpan balik dari kolega dan anggota tim Anda, baik dengan pertanyaan langsung maupun dengan 360-Degree Feedback. Ketika Anda meminta umpan balik dari orang-orang di sekitar Anda, hal ini memberi Anda kesempatan untuk melihat perilaku Anda dari sudut pandang mereka. Selain itu, hal ini dapat membantu Anda mengidentifikasi kelemahan yang tidak dapat Anda lihat, atau yang ingin Anda abaikan.
Kesimpulan
Dalam proses pertumbuhan pribadi dan interpersonal yang rumit, self-awareness muncul sebagai benang merah yang memiliki makna ke dalam setiap pengalaman. Ini adalah kompas yang memandu kita melalui banyaknya emosi, keputusan, dan hubungan, yang memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan orang lain.
Ketika kita menumbuhkan kesadaran diri, kita memulai perjalanan pembelajaran, ketahanan, dan keaslian yang berkelanjutan. Hal ini memberdayakan kita untuk menavigasi kompleksitas kehidupan dengan baik, membuat pilihan berdasarkan informasi yang selaras dengan nilai-nilai kita, dan membangun hubungan yang dibangun di atas pemahaman yang tulus.
Dalam mengejar kehidupan yang lebih memuaskan dan digerakkan oleh tujuan, self-awareness berdiri sebagai landasan, mengundang kita untuk berintrospeksi, beradaptasi, dan berevolusi. Seperti sebuah mercusuar yang menerangi jalan menuju cara hidup yang lebih kaya dan mendalam.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.