Inquiry Learning: Memberikan Praktik dan Meningkatkan Cara Berpikir Peserta Didik
Inquiry Learning atau pembelajaran berbasis inkuiri menekankan peran siswa dalam proses pembelajaran dan meminta mereka untuk terlibat dengan ide atau topik dengan cara yang aktif, bukan hanya duduk dan mendengarkan guru. Tujuan keseluruhan dari inquiry learning adalah agar siswa dapat memaknai apa yang mereka pelajari dan memahami bagaimana suatu konsep bekerja dalam konteks dunia nyata.
Pendekatan inkuiri terkadang dikenal sebagai pembelajaran berbasis proyek atau pengalaman. Untuk mempelajari suatu topik, siswa mengeksplorasi sumber belajar, mengajukan pertanyaan, dan berbagi ide. Guru membantu siswa menerapkan konsep-konsep baru ke dalam konteks yang berbeda, yang memungkinkan mereka menemukan pengetahuan untuk diri mereka sendiri dengan mengeksplorasi, mengalami, dan mendiskusikannya.
Belajar melalui inkuiri dapat dilakukan secara berbeda tergantung pada bidang studi dan usia peserta didik. Praktik pembelajaran berbasis inkuiri banyak diterapkan di ruang kelas di seluruh dunia. Bahkan, bisa jadi para guru atau pendidik melaksanakan pembelajaran dengan inquiry learning, atau aspek-aspeknya, tanpa menyadarinya.
Apa Itu Inquiry Learning
Inquiry Learning atau pembelajaran berbasis inkuiri adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sebagai sarana pembelajaran. Pembelajaran inkuiri merupakan pendekatan yang berpusat pada peserta didik yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan belajar mandiri.
Pembelajaran inkuiri biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
- Mengajukan pertanyaan atau masalah: Peserta didik diberikan pertanyaan atau masalah untuk dipecahkan yang memicu keingintahuan mereka dan mendorong mereka untuk bereksplorasi.
- Investigasi: Peserta didik mengeksplorasi pertanyaan atau masalah tersebut melalui penelitian, observasi, eksperimen, dan metode lainnya.
- Analisis: Peserta didik menganalisis informasi yang telah mereka kumpulkan untuk mengidentifikasi pola, menarik kesimpulan, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang pertanyaan atau masalah.
- Sintesis: Peserta didik mensintesis temuan mereka dan menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang telah mereka kumpulkan.
- Evaluasi: Peserta didik mengevaluasi temuan mereka dan proses penyelidikan mereka, merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menerapkannya pada situasi lain.
Pembelajaran inkuiri dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari kegiatan kelas yang terstruktur, hingga proyek-proyek yang lebih terbuka dan tugas-tugas penelitian. Tujuannya adalah untuk mendorong peserta didik mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka dan mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil di dunia nyata.
Apakah Inquiry Learning itu Efektif?
Sama seperti pembelajaran berbasis pengalaman, inquiry learning secara aktif melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik tidak hanya mendengar atau menulis apa yang mereka pelajari. Sebaliknya, peserta didik mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi topik lebih dalam dan belajar dari pengalaman langsung mereka sendiri.
Kita menyimpan 75% dari apa yang kita lakukan, dibandingkan dengan 5% dari apa yang kita dengar dan 10% dari apa yang kita baca. Pembelajaran berbasis inkuiri memungkinkan peserta didik untuk lebih memahami dan mengingat materi dengan cara terlibat secara aktif dan membuat hubungan mereka sendiri.
4 Jenis Inquiry Learning
Ada 4 jenis tipe Inquiry Learning, yaitu:
1. Pendekatan Penyelidikan Terstruktur
Pendekatan inkuiri terstruktur adalah proses berurutan yang membantu peserta didik belajar bagaimana mengajukan pertanyaan dan menyelidiki masalah dunia nyata. Jenis pembelajaran berbasis inkuiri ini sering digunakan di kelas sains, di mana peserta didik diberi masalah untuk diselidiki dan diajarkan bagaimana menggunakan proses ilmiah untuk menemukan solusi.
2. Pendekatan Penyelidikan Terbuka
Pendekatan inkuiri terbuka adalah pendekatan yang lebih bebas dalam inquiry learning. Dalam lingkungan belajar seperti ini, peserta didik diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang mereka pelajari. Jenis pembelajaran berbasis inkuiri ini sering digunakan di kelas humaniora, di mana peserta didik diminta untuk mengeksplorasi suatu topik secara mendalam dan memperdebatkan sudut pandang yang berbeda.
3. Pendekatan Penyelidikan Berbasis Masalah
Pendekatan inkuiri berbasis masalah adalah pendekatan pemecahan masalah untuk pembelajaran berbasis inkuiri. Dalam jenis pendekatan ini, peserta didik diberikan masalah dunia nyata untuk dipecahkan. Jenis pembelajaran berbasis inkuiri ini sering digunakan di kelas matematika dan teknik, di mana peserta didik diminta untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari untuk memecahkan masalah dunia nyata.
4. Pendekatan Penyelidikan Terpandu
Pendekatan inkuiri terpandu adalah pendekatan yang dipimpin oleh guru atau pendidik untuk inquiry learning. Dalam jenis pendekatan ini, guru memandu peserta didik melalui proses inkuiri dan membantu mereka untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan solusi untuk masalah dunia nyata. Jenis pembelajaran berbasis inkuiri ini sering digunakan di kelas sekolah dasar dan menengah.
Sekarang setelah kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang berbagai jenis pembelajaran berbasis inkuiri, mari kita lihat manfaatnya.
Baca juga: Discovery Learning, Jelajahi Pengalaman Baru dan Berpikir Kritis Anda
Manfaat dari Inquiry Learning
Inquiry Learning banyak manfaatnya, tidak heran jika inquiry learning telah menjadi metode pengajaran yang populer. Beberapa manfaat pembelajaran berbasis inkuiri antara lain:
1. Mendorong berpikir kritis
Pembelajaran berbasis inkuiri mendorong peserta didik untuk berpikir kritis tentang informasi yang disajikan kepada mereka. Mereka diminta untuk mempertanyakan informasi tersebut dan mengembangkan solusi mereka sendiri. Jenis pembelajaran ini membantu peserta didik mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis.
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis inkuiri membantu peserta didik mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Ketika mereka diberi kesempatan untuk mengeksplorasi masalah dunia nyata, mereka dipaksa untuk berpikir di luar kebiasaan dan menemukan solusi mereka sendiri. Ini adalah keterampilan penting yang akan membantu mereka dalam karier mereka di masa depan.
3. Meningkatkan kreativitas
Konsep pembelajaran ini mendorong kreativitas. Ketika peserta didik diberi kesempatan untuk mengeksplorasi masalah secara mandiri, mereka sering kali menghasilkan solusi yang kreatif. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa cara berpikir tertentu tidak membatasi mereka.
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Hal ini juga membantu peserta didik meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Ketika mengerjakan suatu masalah, mereka sering kali harus menjelaskan pemikiran dan ide mereka kepada orang lain. Hal ini membantu mereka belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
5. Pembelajaran berhubungan ke dunita nyata
Pembelajaran berbasis inkuiri membantu menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata. Ketika peserta didik diizinkan untuk mengeksplorasi masalah yang ada di dunia nyata, mereka dapat melihat bagaimana apa yang mereka pelajari di dalam kelas menjadi relevan. Hal ini juga membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang materi.
6. Membantu peserta didik memahami topik yang kompleks
Pembelajaran berbasis inkuiri juga dapat membantu peserta didik memahami topik-topik yang kompleks. Ketika mereka diizinkan untuk mengeksplorasi topik-topik ini dalam lingkungan langsung, mereka dapat mempelajarinya dengan lebih bermakna.
7. Mendukung pembelajaran yang terlibat
Terakhir, jenis pembelajaran ini mendorong pembelajaran yang aktif. Ketika peserta didik secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, mereka lebih mungkin untuk mempertahankan informasi. Hal ini dikarenakan mereka berinvestasi dalam apa yang mereka lakukan.
Contoh Inquiry Learning
Salah satu hal yang menarik dari inquiry learning atau pembelajaran berbasis inkuiri adalah pembelajaran ini dapat dilakukan di semua tingkat kelas dan di semua bidang studi. Peserta didik dari segala usia dapat berpartisipasi dalam pembelajaran berbasis inkuiri. Bahkan, proyek pembelajaran berbasis inkuiri merupakan cara yang bagus untuk melibatkan kolaborasi lintas kelas dan mendorong interaksi antara peserta didik yang lebih muda dan lebih tua. Berikut contohnya:
Kebun Komunitas
Meneliti dampak dari kebun komunitas adalah cara yang bagus bagi peserta didik untuk mengalami inquiry learning. Peserta didik yang lebih muda dapat belajar tentang buah-buahan, sayuran, dan bunga serta siklus hidup tanaman. Mereka dapat menanam benih dan menyaksikannya tumbuh. Peserta didik yang lebih tua dapat meneliti nutrisi dan mempelajari bagaimana tanaman berdampak pada lingkungan. Mereka bahkan dapat memulai kebun di halaman sekolah untuk melakukan pengamatan. Peserta didik sekolah menengah atas mungkin tertarik untuk belajar tentang kelaparan, aksesibilitas makanan, dan pola distribusi makanan.
Selama penyelidikan mereka, peserta didik dapat belajar tentang topik-topik yang berkaitan dengan matematika, sains, ekonomi, kesehatan dan gizi, serta ilmu sosial. Belajar tentang kebun masyarakat juga dapat memungkinkan kelas untuk lebih terlibat dalam komunitas lokal di luar sekolah. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk melihat bagaimana penyelidikan dan penelitian mereka dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
Habitat
Habitat adalah tema umum pembelajaran di sekolah dasar yang dapat dengan mudah digunakan sebagai dasar inquiry learning. Siswa sekolah dasar yang masih kecil dapat belajar tentang tanaman dan hewan yang hidup di habitat tertentu. Siswa sekolah dasar yang lebih tua dapat belajar tentang dampak perubahan habitat terhadap penghuninya. Siswa sekolah menengah pertama dan menengah atas dapat melihat bagaimana masyarakat beradaptasi dengan habitatnya dan bagaimana lingkungan harus berubah untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah.
Habitat sebagai tema penyelidikan bisa seluas yang dipilih oleh siswa Anda. Lihat apa yang ingin mereka pelajari, apa yang memicu keingintahuan alamiah mereka, dan biarkan mereka mengajukan pertanyaan dan menyelidiki topik pilihan mereka.
Kesimpulan
Inquiry Learning atau pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode pengajaran yang kuat yang mendorong peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran mereka. Dengan mengajukan pertanyaan atau masalah yang memancing pemikiran, inquiry learning mendorong pemikiran kritis, kreativitas, dan kolaborasi di antara para peserta didik.
Struktur inti dari pembelajaran berbasis inkuiri melibatkan pengembangan pertanyaan atau masalah, menyelidiki pertanyaan atau masalah, menganalisis data, berbagi temuan, dan merefleksikan proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini memungkinkan peserta didik untuk mengambil alih kepemilikan pembelajaran mereka, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini juga mendorong peserta didik untuk mengeksplorasi masalah dan topik dunia nyata, membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.