Design Thinking: Merancang Cara Berpikir untuk Menyelesaikan Masalah Secara Efektif dan Kreatif
Menurut Steve Jobs, “Design is not just what it looks like and feels like design is how it works.” yang memilik arti “Desain bukan hanya tentang yang dilihat dan dirasakan tetapi yang paling penting adalah bagaimana design tersebut bekerja dan memberikan solusi.”. Dari perkataan Steve Jobs tersebut, ada satu hal yang menarik untuk kita bicarakan di blog ini adalah Design Thinking.
Design thinking adalah metodologi pemecahan masalah yang terdiri dari lima langkah: empati, definisikan masalah, ide/gagasan solusi, prototipe beberapa solusi, dan uji untuk memilih yang terbaik. Design thinking sering digunakan sebagai pemecah masalah secara kreatif dan juga sering digunakan oleh desainer, namun tetap dapat diterapkan untuk semua jenis masalah.
Nah pada blog ini kita akan mempelajari Apa itu Design Thinking, Tahapan yang ada dalam Design Thinking, serta Keuntungan Menggunakan Design Thinking.
Apa Itu Design Thinking?
Design thinking adalah proses untuk pemecahan masalah secara kreatif. Ini adalah cara untuk mendekati masalah dengan cara yang berulang dan berpusat pada pengguna. Pemikiran desain merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks. Design thinking berakar pada bidang desain, tetapi juga dapat diterapkan pada semua jenis masalah.
Prosesnya dimulai dengan memahami kebutuhan pengguna, kemudian mengembangkan solusi yang menjawab kebutuhan tersebut. Solusi tersebut kemudian diimplementasikan dan diuji untuk melihat apakah mereka bekerja. Proses ini diulang sesuai kebutuhan sampai masalah terpecahkan.
Tujuan design thinking untuk mencari solusi yang paling efektif terhadap suatu masalah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa prosesnya dimulai dengan memahami pengguna, kemudian beralih ke ideation dan prototyping.
Pemikiran desain bersifat iteratif, artinya solusi terus disempurnakan seiring dengan semakin banyaknya informasi yang dikumpulkan. Ini menjadikannya alat yang ideal untuk mengatasi masalah kompleks yang membutuhkan banyak pemangku kepentingan dan berbagai perspektif.
Perusahaan Sukses yang Menggunakan Design Thinking
Design thinking berawal dari karya pionir desain seperti Christopher Alexander, Buckminster Fuller, dan Raymond Loewy. Pemikir ini tertarik pada bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka dan bagaimana desain dapat mempengaruhi perilaku.
Pada 1980-an, design thinking mulai digunakan secara lebih formal sebagai metode pemecahan masalah. Itu dipopulerkan oleh IDEO, sebuah konsultan desain yang didirikan oleh David Kelley. Kelley dan timnya menggunakan design thinking untuk membantu perusahaan seperti Apple, Pepsi, dan Mattel menciptakan produk inovatif.
IDEO adalah perusahaan desain yang berasal dari California. Mereka merancang banyak hal, tetapi mereka tidak memproduksi dan menjualnya. IDEO adalah konsultan desain yang menciptakan produk untuk perusahaan lain. Salah satu contohnya adalah mereka membuat mouse pertama untuk Apple.
Saat ini, IDEO bisa dibilang sebagai perusahaan desain paling sukses di dunia. Mereka telah ada selama lebih dari 30-40 tahun dan kontinuitas semacam ini sendiri sangat mengesankan untuk sebuah konsultan desain. Salah satu rahasia kesuksesan IDEO adalah bagaimana mereka secara radikal memperluas cakupan arti “desain”, yang merupakan jenis proyek apa yang selama ini mereka ambil.
Pemikiran desain telah diadopsi oleh organisasi di seluruh dunia sebagai cara untuk mendorong kreativitas dan memecahkan masalah yang kompleks. Saat ini, banyak bisnis menggunakan lokakarya dan kursus design thinking untuk mengajari karyawan cara berpikir seperti desainer.
Mengapa Design Thinking Popular?
Design thinking telah menjadi salah satu metode paling populer untuk menghasilkan solusi inovatif untuk sebuah masalah. Ada beberapa alasan mengapa design thinking menjadi begitu populer, di antaranya:
- Pemikiran desain sangat berpusat pada pengguna. Dimulai dengan memahami kebutuhan pengguna dan kemudian merancang solusi yang memenuhi kebutuhan tersebut. Pendekatan yang berpusat pada pengguna ini sangat efektif dalam menciptakan solusi yang benar-benar ingin digunakan orang.
- Pemikiran desain sangat kolaboratif. Ini mendorong orang untuk bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik.
- Pemikiran desain bersifat fleksibel dan dapat diterapkan pada masalah apapun, tidak peduli seberapa besar atau kecil.
- Pemikiran desain cara yang sangat efisien dan efektif untuk memecahkan masalah.
Secara keseluruhan, design thinking menjadi populer karena merupakan cara yang efisien dan efektif untuk memecahkan masalah dengan tetap mempertimbangkan unsur manusia.
Apa Saja Tahapan Dalam Design Thinking?
1. EMPHATIZE
Tahapan pertama adalah emphatize, yaitu melakukan pengamatan/observasi dan wawancara terhadap pengguna. Pengamatan dilakukan dengan cara melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan lingkungannya untuk dapat memahami apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Wawancara dilakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan dari pengguna (Pressman, 2019).
2. DEFINE
Proses define dilakukan setelah mengetahui fokus permasalahan yang dialami secara spesifik berdasarkan kebutuhan pengguna berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada proses berempati (emphatize). Hasil pengamatan pada proses empati kemudian dianalisis untuk menemukan/mengidentifikasi fokus permasalahan yang dihadapi oleh pengguna (Sari et al. 2020).
3. IDEATE
Pada proses ketiga ini, desainer dapat menghasilkan ide untuk menjadi solusi permasalahan dengan melakukan proses brainstorming dengan tim dan stakeholder terkait. Ide yang didapatkan melalui proses brainstorming tersebut akan menghasilkan ide berupa solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pengguna (Wibowo & Setiaji, 2020).
4. PROTOTYPE
Tahap keempat dari design thinking adalah membuat prototype. Tujuan pembuatan prototype adalah untuk menguji aspek tertentu dari sebuah solusi desain yang telah dihasilkan pada tahapan ideate (Ambrose & Harris, 2010).
5. TEST
Tahap kelima atau tahap terakhir dari design thinking adalah melakukan uji coba (testing) terhadap pengguna. Pada tahapan terakhir proses pemikiran desain ini, desainer akan melakukan uji coba untuk mendapatkan feedback dan memperbaiki solusi yang ada serta membuat produk menjadi lebih baik lagi. Feedback dari pengguna berguna untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk agar dapat dilakukan perbaikan (Ambrose & Harris, 2010).
Design Thinking Membuat Anda Berpikir “Outside The Box”
Design thinking telah digambarkan sebagai “cara berpikir” yang memberi orang kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai perspektif dan mengidentifikasi solusi potensial. Ini adalah proses yang membantu Anda untuk berpikir “outside the box” dan menghasilkan solusi kreatif untuk masalah.
Design thinking bukan hanya untuk para desainer, tetapi dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin lebih kreatif dalam berpikir. Ini adalah cara melihat masalah yang memungkinkan Anda melihatnya dari sudut yang berbeda dan menghasilkan solusi inovatif. Jika Anda terjebak dalam kebiasaan dan sulit menemukan ide-ide baru, maka pemikiran desain mungkin dapat membantu Anda.
Keuntungan Menggunakan Design Thinking
Pemikiran desain berakar pada bidang desain, tetapi dapat digunakan di area mana pun di mana pemikiran inovatif diperlukan seperti bisnis, pemerintah, dan organisasi nirlaba semuanya menggunakan pemikiran desain untuk mengatasi masalah yang kompleks.
Ada banyak keuntungan menggunakan pemikiran desain saat mengembangkan produk atau layanan baru.
- Keuntungan menggunakan pemikiran desain antara lain kemampuan memunculkan ide-ide baru dan inovatif, serta kemampuan memecahkan masalah secara kreatif.
- Pemikiran desain membantu organisasi untuk berpikir “outside the box” dan menghasilkan solusi inovatif untuk masalah. Selain itu, pemikiran desain dapat membantu merampingkan proses dan membuatnya lebih efisien.
- Pemikiran desain juga bermanfaat karena mendorong kolaborasi antara berbagai departemen dalam suatu organisasi. Ketika semua orang bekerja sama menuju tujuan bersama, itu dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih kohesif. Selain itu, pemikiran desain dapat membantu organisasi untuk lebih memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka.
Secara keseluruhan, pemikiran desain adalah alat yang ampuh yang dapat membantu organisasi untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih baik. Ketika digunakan dengan benar, dapat menyebabkan peningkatan efisiensi, inovasi, dan kepuasan pelanggan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, design thinking adalah metode bermanfaat yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dengan memprioritaskan kebutuhan konsumenpengguna di atas segalanya. Itu bergantung pada pengamatan, dengan empati, bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka, dan menggunakan pendekatan langsung dan berulang untuk menciptakan solusi inovatif.
Design thinking menjadi populer karena memiliki banyak keunggulan, seperti mampu berempati dengan pengguna, mendefinisikan masalah, dan menemukan solusi. Lima tahap design thinking adalah empati, definisikan, ide-ide, prototipe, dan tes. Mengikuti tahapan ini dapat membantu Anda menciptakan solusi inovatif untuk masalah.
Keuntungan menggunakan design thinking antara lain kemampuan memunculkan ide-ide baru dan inovatif, serta kemampuan memecahkan masalah secara kreatif. Jika Anda mencari cara untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam berpikir, maka design thinking mungkin tepat untuk Anda.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.