Work Burnout: Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Apakah Anda terus-menerus merasa lelah, kewalahan, dan terkuras secara emosional karena pekerjaan Anda? Jika ya, Anda mungkin mengalami kelelahan kerja atau bisa disebut work burnout.
Dalam dunia kerja saat ini, tekanan untuk sukses dan tuntutan karier sering kali berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan fisik kita. Dari tenggat waktu yang tak ada habisnya hingga waktu berjam-jam yang dihabiskan di depan layar komputer, tidak mengherankan jika semakin banyak orang yang mengalami kelelahan kerja.
Work burnout bukan sekadar rasa lelah atau stres setelah hari yang melelahkan, akan tetapi lebih dalam dari itu. Lalu, apa sebenarnya work burnout itu? Bagaimana kita mencegahnya memakan setiap aspek kehidupan kita? Mari simak pembahasannya pada artikel berikut!
Pengertian Work Burnout
Kelelahan kerja atau work burnout adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak orang dalam budaya kerja yang penuh tuntutan dan tekanan saat ini. Hal ini biasanya ditandai dengan kelelahan, sinisme, dan berkurangnya rasa pencapaian. Namun, ini lebih dari sekadar rasa lelah atau stres karena pekerjaan. Work burnout dapat bermanifestasi sebagai kelelahan fisik, kelelahan mental, dan pelepasan emosi.
Salah satu penyebab terjadinya kelelahan kerja adalah beban kerja berlebihan yang dihadapi individu dalam pekerjaannya. Bekerja berjam-jam tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan stres kronis dan pada akhirnya mengakibatkan kelelahan. Faktor lain yang berkontribusi adalah kurangnya kontrol yang dirasakan individu terhadap lingkungan kerjanya. Ketika karyawan memiliki sedikit otonomi atau kekuasaan dalam pengambilan keputusan, mereka mungkin mulai merasa terjebak dalam siklus yang tidak memuaskan.
Selain itu, kelelahan kerja dapat diperburuk oleh kurangnya dukungan dari rekan kerja dan atasan. Merasa terisolasi atau tidak didukung di tempat kerja dapat menyulitkan individu untuk mengatasi tuntutan yang dibebankan pada mereka. Oleh karena itu, menumbuhkan budaya kerja yang positif dan suportif menjadi penting dalam mencegah kelelahan karyawan.
Untuk mengatasi work burnout secara efektif, organisasi perlu fokus untuk menciptakan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat bagi karyawannya. Mendorong istirahat teratur di siang hari dan memberikan kesempatan untuk bersantai dapat membantu mencegah timbulnya kelelahan. Selain itu, menawarkan program dukungan seperti konseling atau lokakarya manajemen stres dapat memberikan karyawan alat yang mereka butuhkan untuk mengelola beban kerja mereka secara efektif.
Mengenali tanda-tanda kelelahan kerja sejak dini sangat penting untuk memastikan kesejahteraan individu dan kesuksesan organisasi. Dengan mengakui dampaknya, maka Anda dapat mencegah work burnout terjadi pada Anda.
Ciri-ciri Work Burnout
Kelelahan kerja adalah suatu keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan atau berlebihan. Hal ini ditandai dengan tiga dimensi utama:
- Kelelahan emosional: merasa terkuras, kewalahan, dan tidak mampu mengatasi tuntutan pekerjaan.
- Depersonalisasi: mengembangkan sikap negatif, sinis, atau tidak terikat terhadap pekerjaan dan rekan kerja.
- Berkurangnya efisiensi pribadi: merasa tidak kompeten, tidak efektif, dan tidak mampu mencapai tujuan.
Selain itu, beberapa tanda atau gejala umum kelelahan kerja meliputi:
- Kelelahan.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Iritabilitas dan ketidaksabaran.
- Perubahan tidur dan nafsu makan.
- Gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan nyeri otot.
- Menurunnya produktivitas dan prestasi kerja.
- Mengabaikan hubungan pribadi dan hobi.
- Merasa tertekan dan putus asa.
Kelelahan kerja dapat berdampak signifikan pada kehidupan pribadi dan profesional Anda. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, kesulitan hubungan, dan kehilangan pekerjaan. Jika Anda mengalami gejala kelelahan kerja, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi tersebut. Ini mungkin melibatkan pembicaraan dengan manajer Anda, mencari bantuan profesional, atau membuat perubahan pada keseimbangan kehidupan kerja Anda.
Penyebab Work Burnout
Work burnout adalah masalah yang berkembang yang mempengaruhi individu di berbagai industri. Meskipun penyebabnya dapat bervariasi dari orang ke orang, ada faktor-faktor tertentu yang secara konsisten berkontribusi terhadap fenomena ini.
Beban kerja dan jam kerja yang berlebihan
Salah satu penyebab umum terjadinya burnout kerja adalah beban kerja yang berlebihan dan jam kerja yang panjang. Tekanan terus-menerus untuk memenuhi tenggat waktu dan memberikan hasil berkualitas tinggi berdampak buruk pada kesejahteraan fisik dan mental karyawan, membuat mereka merasa lelah dan kewalahan.
Kurangnya kontrol terhadap pekerjaan
Kurangnya kontrol dan otonomi terhadap pekerjaan juga dapat menyebabkan kelelahan. Ketika individu merasa tidak berdaya dalam mempengaruhi proses kerja atau pengambilan keputusan, mereka mungkin mengalami perasaan frustrasi dan tidak berdaya. Rasa tidak berdaya ini mengikis motivasi dan dorongan, yang pada akhirnya menyebabkan kelelahan.
Lingkungan kerja yang toxic
Lingkungan kerja yang toxic dengan praktik kepemimpinan yang buruk dapat menjadi penyebab utama kelelahan. Manajer atau supervisor yang tidak mendukung dan menciptakan suasana yang penuh dengan hal-hal negatif, pilih kasih, atau tuntutan yang tidak masuk akal dapat dengan cepat menguras tingkat energi dan antusiasme karyawan terhadap pekerjaan mereka.
Mengenali penyebab work burnout ini sangat penting bagi organisasi dan individu yang berupaya menciptakan tempat kerja yang lebih sehat yang meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Dengan mencari cara untuk meringankan beban beban kerja yang berlebihan, memberdayakan karyawan dengan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan, dan mendorong praktik kepemimpinan yang positif, perusahaan dapat mengembangkan lingkungan yang mendukung keterlibatan karyawan sekaligus memitigasi risiko kelelahan.
Baca juga: Toxic Workplace: Ciri-ciri dan 5 Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Work Burnout
Kelelahan kerja bisa menjadi pengalaman yang luar biasa dan melelahkan, sering kali membuat seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional. Oleh karena itu, kenali beberapa cara mengatasi work burnout di bawah ini.
1. Mengidentifikasi sumber kelelahan
Identifikasi sumber kelelahan Anda. Apa aspek spesifik dari pekerjaan atau lingkungan kerja Anda yang berkontribusi terhadap kelelahan Anda? Setelah Anda mengetahui apa masalahnya, Anda bisa mulai mengembangkan solusinya.
2. Membagi tugas menjadi lebih kecil
Tetapkan tujuan dan harapan yang realistis. Jangan mencoba melakukan terlalu banyak sekaligus. Bagilah tugas-tugas besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
3. Menetapkan batasan
Salah satu cara efektif untuk mengatasi kelelahan kerja adalah dengan menetapkan batasan. Sangat penting untuk menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi untuk mencegah diri memaksakan diri secara berlebihan. Hal ini mungkin melibatkan penetapan jam kerja tertentu atau penetapan hari-hari tertentu sebagai hari bebas kerja sama sekali. Dengan menciptakan keterpisahan ini, individu dapat menciptakan ruang untuk relaksasi, perawatan diri, dan aktivitas yang membawa kegembiraan di luar tempat kerja.
4. Melatih kesadaran (mindfulness)
Strategi lain untuk memerangi kelelahan kerja adalah dengan melatih kesadaran. Meluangkan waktu beberapa saat sepanjang hari untuk menyelaraskan diri dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Baik melalui meditasi atau latihan pernapasan dalam yang sederhana, mindfulness memungkinkan individu untuk memfokuskan kembali pikiran mereka dan mengalihkan perhatian mereka dari tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan.
5. Melakukan aktivitas fisik
Memasukkan aktivitas fisik secara teratur ke dalam rutinitas dapat memberikan efek yang kuat dalam mengurangi gejala kelelahan. Melakukan aktivitas seperti lari, yoga, atau menari tidak hanya meningkatkan endorfin yang meningkatkan suasana hati tetapi juga bertindak sebagai pereda stres alami.
Habiskan waktu bersama orang-orang terkasih dan lakukan hobi. Penting untuk memiliki kehidupan di luar pekerjaan. Luangkan waktu untuk aktivitas yang Anda sukai dan membantu Anda rileks.
6. Menerapkan pola hidup sehat
Beristirahatlah sepanjang hari atau tidur yang cukup. Bangun dan bergerak, keluarlah untuk mencari udara segar dan berolahraga. Tidur dan olahraga sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Selain itu, makan makanan yang sehat. Hindari makanan olahan dan minuman manis. Makan banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
7. Mencari bantuan profesional yang ahli di bidangnya
Carilah bantuan profesional jika diperlukan. Jika Anda kesulitan mengatasi kelelahan kerja sendiri, bicarakan dengan terapis atau konselor. Mereka dapat membantu Anda mengembangkan strategi untuk mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.
Ingatlah, kamu tidak sendirian. Kelelahan kerja adalah masalah umum, dan ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. Jika Anda kesulitan, silakan mencari bantuan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten, kita tidak hanya dapat mengatasi kelelahan namun juga menumbuhkan ketahanan terhadap tantangan masa depan yang mungkin timbul di tempat kerja.
Kesimpulan
Work burnout atau kelelahan kerja adalah masalah umum yang mempengaruhi individu di berbagai industri. Hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan fisik dan mental, penurunan produktivitas, dan ketegangan hubungan di tempat kerja maupun di rumah. Mengenali tanda-tanda kelelahan dan mengambil langkah proaktif untuk mengatasinya sangat penting untuk menjaga kesejahteraan dan kepuasan kerja secara keseluruhan.
Pemberi kerja harus memprioritaskan penciptaan lingkungan kerja yang mendukung dan mendorong keseimbangan kehidupan kerja, memberikan kesempatan untuk perawatan diri (self care), dan mendorong komunikasi terbuka tentang penyebab stres. Individu juga harus mengambil tanggung jawab atas kesejahteraan mereka sendiri dengan menetapkan batasan, mempraktikkan teknik perawatan diri, dan mencari dukungan bila diperlukan. Dengan mengatasi kelelahan kerja secara langsung, kita dapat menciptakan tempat kerja yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.