Skip to content
logo-look-medialogo-look-media
  • Home
  • About
  • ServicesExpand
    • Digital Learning
    • Digital Content
  • Works
  • Blog
  • Contact
Request for Demo
logo-look-medialogo-look-media

Model Problem Solving: 7 Langkah yang Mungkin Cocok untuk Masalah Anda!

ByDara Tientan Melati September 30, 2022December 14, 2022 Learning and Development
model problem solving
Bagikan artikel:

Problem solving adalah keterampilan penting bagi setiap individu. Sayangnya, tidak ada satu solusi untuk semua masalah. Sebaliknya, individu harus mengembangkan pendekatan unik mereka sendiri untuk pemecahan masalah agar berhasil.

Problem atau masalah dapat didefinisikan sebagai pertanyaan atau tantangan yang mengharuskan seseorang menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk menemukan solusi. Model pembelajaran pemecahan masalah berarti proses yang membantu individu belajar bagaimana mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Model ini dapat digunakan baik di lingkungan akademik maupun non-akademik.

Table of Contents

Toggle
  • Apa itu Model Pembelajaran Problem Solving?
  • Prinsip-prinsip Untuk Mengajarkan Problem Solving
  • Langkah-Langkah Model Problem Solving
  • Apa Kelebihan dari Model Problem Solving?
  • Apa Kelemahan dari Model Problem Solving?
  • Kesimpulan

Apa itu Model Pembelajaran Problem Solving?

Model pembelajaran problem solving adalah proses yang memungkinkan peserta didik mengidentifikasi dan memecahkan masalah melalui penggunaan berpikir kritis dan kreativitas. Jenis model ini mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam pembelajarannya, karena mereka dituntut untuk menemukan solusi dari masalah mereka sendiri. Model ini berfokus pada mengajar peserta didik bagaimana memecahkan masalah sendiri, bukan hanya menghafal fakta dan informasi.

Problem Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran di mana masalah dunia nyata yang kompleks digunakan sebagai kendaraan untuk mendorong peserta didik belajar konsep dan prinsip yang bertentangan dengan metode presentasi atau penyajian langsung dari fakta dan konsep. Selain konten dalam kelas/kursus, PBL dapat mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan komunikasi. Hal ini juga dapat memberikan kesempatan untuk bekerja dalam kelompok, menemukan dan mengevaluasi bahan penelitian, dan pembelajaran sepanjang hayat (Duch et al, 2001).

PBL dapat dimasukkan ke dalam situasi belajar apa pun. Dalam definisi PBL yang paling ketat, pendekatan ini digunakan sepanjang semester sebagai metode utama pembelajaran. Namun, definisi dan penggunaan yang lebih luas mulai dari memasukkan PBL di kelas lab dan desain, hingga menggunakannya hanya untuk memulai satu diskusi. PBL juga dapat digunakan untuk membuat butir-butir penilaian. Benang utama yang menghubungkan berbagai kegunaan ini adalah masalah dunia nyata.

Prinsip-prinsip Untuk Mengajarkan Problem Solving

1. Model metode problem solving yang berguna

Pemecahan masalah bisa jadi sulit dan terkadang membosankan. Tunjukkan kepada peserta didik dengan contoh Anda bagaimana menjadi sabar dan gigih dan bagaimana mengikuti metode terstruktur. Mengartikulasikan metode Anda saat Anda menggunakannya sehingga peserta didik melihat hubungannya.

2. Mengajar dalam konteks tertentu

Ajarkan keterampilan pemecahan masalah dalam konteks di mana mereka akan digunakan (misalnya, menghitung harga barang seperti penjumlahan, perkalian, dan lainnya pada saat berbelanja barang). Gunakan masalah kehidupan nyata dalam penjelasan, contoh, dan ujian. Jangan mengajarkan pemecahan masalah sebagai keterampilan abstrak yang mandiri.

3. Membantu peserta didik memahami masalahnya

Untuk memecahkan masalah, peserta didik perlu menentukan tujuan akhir. Langkah ini sangat penting untuk keberhasilan pembelajaran keterampilan pemecahan masalah. Jika Anda berhasil membantu peserta didik menjawab pertanyaan “apa?” dan “mengapa?”, menemukan jawaban untuk “bagaimana?” akan lebih mudah.

4. Ambil waktu yang cukup

Saat merencanakan kuliah/tutorial, sediakan waktu yang cukup untuk: memahami masalah dan menentukan tujuan, baik secara individu maupun sebagai kelas; berurusan dengan pertanyaan dari Anda dan peserta didik Anda; membuat, menemukan, dan memperbaiki kesalahan; dan menyelesaikan seluruh masalah dalam satu sesi.

5. Ajukan pertanyaan dan berikan saran

Mintalah peserta didik untuk memprediksi “apa yang akan terjadi jika …” atau menjelaskan mengapa sesuatu terjadi. Ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir analitis dan deduktif. Ajukan juga pertanyaan dan buat saran tentang strategi untuk mendorong peserta didik merefleksikan strategi pemecahan masalah yang mereka gunakan.

Look Media Promo

6. Hubungkan kesalahan dengan kesalahpahaman

Gunakan kesalahan sebagai bukti kesalahpahaman, bukan kecerobohan atau tebakan acak. Berusahalah untuk memisahasi kesalahpahaman dan memperbaikinya, kemudian ajari peserta didik untuk melakukannya sendiri. Kita semua bisa belajar dari kesalahan.

Langkah-Langkah Model Problem Solving

Kebanyakan orang cenderung menganggap pemecahan masalah sebagai proses satu langkah: mengidentifikasi masalah dan menemukan solusinya. Namun, pemecahan masalah biasanya jauh lebih kompleks dan sering mengikuti model atau serangkaian langkah tertentu.

Langkah-langkah tersebut biasanya diuraikan sebagai berikut: mengidentifikasi masalah, menghasilkan solusi yang mungkin, memilih solusi terbaik, menerapkan solusi, dan mengevaluasi hasil. Tentu saja, tidak semua masalah dapat atau harus diselesaikan dengan menggunakan pendekatan ini dan beberapa akan memerlukan langkah yang berbeda atau tambahan.

Secara umum, langkah-langkah model pemecahan masalah adalah sebagai berikut:

  1. Identifikasi masalahnya.
  2. Kumpulkan informasi.
  3. Kembangkan solusi yang memungkinkan.
  4. Pilih solusi terbaik.
  5. Terapkan solusinya.
  6. Evaluasi solusinya.
  7. Tindak lanjuti dan pastikan solusi berhasil.

Adapun tujuan dari proses pemecahan masalah adalah untuk memecahkan masalahnya, bukan hanya menghilangkannya.

Apa Kelebihan dari Model Problem Solving?

Kelebihan dari model pemecahan masalah salah satunya yaitu memaksa Anda untuk memperlambat dan benar-benar mempertimbangkan masalah yang dihadapi. Anda tidak dapat dengan cepat menemukan solusi tanpa terlebih dahulu meluangkan waktu untuk memahami masalahnya. Ini memastikan bahwa Anda tidak hanya menerapkan solusi secara membabi buta yang mungkin tidak benar-benar mengatasi akar penyebab masalah.

Kelebihan lain dari model ini adalah memungkinkan banyak orang untuk terlibat dalam mencari solusi. Dengan bekerja sama, Anda dapat mengumpulkan pengetahuan Anda dan menghasilkan solusi yang lebih baik daripada yang Anda bisa sendiri.

Jika dilihat kelebihannya untuk individu, model pemecahan masalah dapat membantu untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, meningkatkan komunikasi, dan belajar bagaimana bekerja melalui konflik. Selain itu, model pemecahan masalah dapat membantu kelompok untuk mengidentifikasi masalah sejak dini dan mengembangkan solusi yang efektif dan efisien.

Apa Kelemahan dari Model Problem Solving?

Dibalik kelebihan pasti juga ada kelemahannya. Salah satu kelemahannya adalah bisa memakan waktu. Hal ini karena proses pemecahan masalah dapat melibatkan banyak langkah yang terstruktur dan membutuhkan waktu dalam prosesnya.

Kemudian, model pemecahan masalah tidak selalu mengarah pada solusi terbaik. Ini karena ini bergantung pada pemikiran linier, yang dapat menyebabkan orang mengabaikan solusi yang berpotensi lebih baik.

Look Media Promo

Pemecahan masalah dapat menjadi tidak fleksibel. Setelah Anda mengidentifikasi masalah dan mengembangkan rencana untuk menyelesaikannya, Anda mungkin merasa sulit untuk menyimpang dari rencana itu bahkan jika keadaan berubah. Hal ini dapat menyebabkan solusi kurang optimal untuk memecahkan masalah.

Kelemahan lainnya yaitu potensi untuk mengabaikan informasi penting, terjebak dalam detail, dan membuat asumsi yang mungkin tidak akurat. Maka dari itu, penting untuk memahami apakah masalah yang sedang dihadapi membutuhkan model problem solving sebagai solusi masalahnya atau tidak, karena tidak semua masalah harus diselesaikan dengan satu metode yang sama.

Kesimpulan

Model problem solving adalah metode yang dapat membantu Anda mengidentifikasi akar penyebab masalah dan membuat rencana untuk menyelesaikannya. Selain dalam lingkup akademik, model pemecahan masalah dapat mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan komunikasi bagi individu maupun kelompok. Maka dari itu, kunci utama yang menghubungkan berbagai kegunaan ini adalah masalah dunia nyata.

Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.


Bagikan artikel:

Post navigation

Previous Previous
Organizational Skills: 6 Tips Bermanfaat untuk Meningkatkan Produktivitas Anda
NextContinue
Learning and Development: Solusi Tepat untuk Memaksimalkan Kinerja Karyawan

Recent Post

keterampilan delegasi
Keterampilan Delegasi: Cara Efektif Untuk Meningkatkan Produktivitas Tim

Keterampilan Delegasi: Cara Efektif Untuk Meningkatkan Produktivitas Tim

divergent thinking
Divergent Thinking: Kunci untuk Menemukan Solusi Inovatif

Divergent Thinking: Kunci untuk Menemukan Solusi Inovatif

cultural intelligence
Cultural Intelligence: Kunci Sukses di Lingkungan Kerja Multikultural

Cultural Intelligence: Kunci Sukses di Lingkungan Kerja Multikultural

About

logo-look-media

Look Media merupakan penyedia jasa pengembangan konten dan sistem digital untuk tujuan pembelajaran di internal perusahaan ataupun tujuan komersil.

Follow Us

lookmedia-wc Logo

Look Media by PT. Republik Desain Indonesia, The BEST Digital Solution provider in Indonesia.

COMPANY
  • About
  • Contact
SERVICES
  • Digital Learning
  • Digital Content
USEFUL LINKS
  • Blog
  • Career
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
CONTACT

The Bellezza Office BSA Lt. 1 SA1-06, Jl. Permata Hijau

+6221 2709-7483

+62 878-8798-8694

info@lookmedia.co.id

© 2022 Look Media, All rights reserved.

Request for Demo
  • Home
  • About
  • Services
    • Digital Learning
    • Digital Content
  • Works
  • Blog
  • Contact
Linkedin YouTube Instagram Facebook WhatsApp